teman-teman Ah Jung yang malu melihat mereka namun tetap mencuri-curi pandang?
Bunyi bel itu
yang mengembalikan Ki Joon dan Ah Jung pada dunia nyata. Apalagi Tante
menghubungi handphone Ki Joon yang langsung ditutup oleh Ah Jung yang
panic. Ki Joon mengingatkan kalau hal itu akan menambah kecurigaan
Tante, maka Ah Jung menyuruhnya untuk menelepon Tante kembali
Ki Joon dan Ah
Jung masuk kamar setelah menjawab pertanyaan dari So Ran kalau semuanya
tak ada masalah. Ah Jung langsung bersembunyi di balik lemari. Ki Joon
berpesan selama Ah Jung bersembunyi di dalam kamar, ia akan
menyelesaikan sisanya.
Ternyata Tante
datang untuk menitipkan hadiah untuk suami istri Chen. Dan Tante tak
dapat menyembunyikan keingintahuannya pada teman-teman baru Ki Joon yang
belum pernah ia lihat sebelumnya. Tante minta maaf pada teman-teman Ki
Joon, karena mengganggu pesta mereka. Saat ia akan pulang, ia memandang
teman-teman Ki Joon dengan sedikit curiga.
Sang Hee makan
malam dengan Yoon Ju, yang selalu memperhatikan jam. Sang Hee pun
bertanya, apakah ia sedang menunggu seseorang? Yoon Ju mengatakan kalau
ia sedang menanti Ki Joon, namun ia mengaku kalau Ki Joon tak berjanji
untuk datang, jadi kedatangan Ki Joon hanyalah harapannya saja. Sang Hee
tersenyum dan memintanya untuk menikmati makan malam saja.
Ah Jung yang
ingin tahu perkembangan di luar sana, mengirim SMS pada Ki Joon. Namun
Ki Joon hanya mengirimkan pesan pendek kalau semuanya terkendali dan Ah
Jung tetap harus diam di dalam.
Ternyata hiburan berikutnya datang dari Jae Bum yang menyanyi untuk Tante dan teman-teman So Ran.
Siapa yang peduli akan Ki Joon yang sebal dan tak ingin mendengar suaranya?
Siapa yang peduli akan istrinya yang menatap dirinya kagum? Atau tatapan membunuh?
Selama Tante dan teman-teman Ah Jung menyukainya, ia masih tetap ingin menyanyi.
Apalagi teman-teman So Ran berteriak ‘Encore! Encore! Encore!’, maka ia pun akan kembali bernyanyi.
Jika
penampilan pertama bisa disebut buruk, maka penampilan kedua bisa
disebut hancur total. Namun Tante benar-benar menikmatinya.
Sang Hee
melihat-lihat buku tahunan sekolah mereka, mengenang masa lalu. Yoon Ju
mengatakan kalau dulu Sang Hee sangatlah nakal. Namun ia juga sangat
populer, kata Sang Hee menambahkan. Sama seperti Ki Joon.
Lama menunggu,
Ah Jung tertidur di balik lemari. Ki Joon duduk di hadapan Ah Jung dan
merapikan rambutnya. Sambil mencium pipinya, Ki Joon berbisik, “Kau
sangat manis.”
Ah Jung pun
terbangun, Ki Joon sudah hilang di hadapannya. Sebagai gantinya ia
melihat Ki Joon berdiri di hadapannya dan berkata kalau Ah Jung sudah
dapat keluar dari persembunyiannya. Ternyata tadi Ah Jung hanya sedang
bermimpi.
Ah Jung
sepertinya belum bisa mengenyahkan mimpi yang berhubungan dengan
penampilan mereka tadi karena ia terus memandangi Ki Joon yang heran.
Untuk menutupi rasa canggungnya ia menanyakan apakah semua sudah pergi
dan apakah So Ran tak curiga padanya? Ki Joon menjawab kalau semua
temannya sudah pergi dan So Ran juga tak curiga.
Saat berbenah
rumah, Ah Jung tak dapat menyembunyikan keingintahuannya. Mengapa Ki
Joon menciumnya? Karena ia adalah aktor yang baik, kata Ki Joon. Ah Jung
pun bertanya kembali, apakah yang terjadi tadi adalah sandiwara? Ki
Joon mengingatkan, bukannya Ah Jung ingin membohongi teman-temannya?
Jawaban Ki Joon membuat Ah Jung marah, dan langsung keluar dari rumah. Ki Joon mengejarnya dan bertanya mengapa.
Dengan nada
keras, Ah Jung memintanya untuk tidak bersandiwara lagi lain kali.
Karena mereka adalah teman-temannya, maka dialah yang harus bersandiwara
bukannya Ki Joon. Ia pun pergi meninggalkan Ki Joon.
Dan Ah Jung
berjalan pulang ke rumah sambil menangis. Ia tak menyangka kalau semua
yang Ki Joon lakukan tadi hanyalah sandiwara. Ia mengutuk
Ki Joon dan mengatainya brengsek. Berharap dengan ia memaki,
perasaannya akan lebih tenang. Namun kata-kata itu malah membuatnya
semakin menangis.
Keesokan
harinya, Ki Joon meminta bibi pembantu untuk tak membereskan rumahnya
yang masih kotor akan pesta kemarin. Ia bahkan menyuruh bibi untuk cuti
beberapa hari.
Di kantor, Ah
Jung memakai koyo untuk mengobati badannya yang sakit dan pegal, membuat
teman-teman kantornya mengeluh karena baunya yang sangat tajam.
Akhirnya ia melepas koyo itu di toilet, dan ia pun kembali teringat akan
kejadian semalam.
Namun
pengorbanan dan sakit hati Ah Jung sepertinya berhasil meyakinkan
teman-temannya, kecuali So Ran, kalau Ah Jung dan Ki Joon saling
mencintai satu sama lain. Bahkan mereka menuduh So Ran yang mungkin
berbohong tentang perselingkuhan Ki Joon. Dengan pertunjukkan seperti
semalam, apa mungkin Ki Joon berselingkuh?
So Ran masih
tak percaya, karena saat Tante Ki Joon datang, Ah Jung malah menghilang.
Pasti ada yang tak beres dalam pernikahan mereka. Teman-teman So Ran
memintanya agar tak selalu berprasangka buruk pada Ah Jung, dan mereka
merasa sepertinya So Ran tak ingin Ah Jung berbahagia.
Mendengar
tuduhan itu So Ran menjadi marah, dan mengatakan kalau mereka ta k perlu
percaya kata-katanya kalau mereka memang tak mau. Ia pun pergi
meninggalkan mereka.
Jika ia merasa
ada yang tak beres dari pernikahan Ah Jung, ia pun seharusnya
memikirkan pernikahannya sendiri. Pacar Jae Bum berpapasan dengannya dan
menyapanya tanpa rasa takut, menanyakan bagaimana kabar Jae Bum, dan
bagaimana kabar mereka berdua.
Teringat dengan bekas lipstick di baju Jae Bum, ia akhirnya menyadari kenyataan sebenarnya.
Dan kenyataan
sebenarnya adalah So Ran datang ke kantor Jae Bum, tanpa ba-bi-bu,
langsung memukuli Jae Bum di depan rekan sekerjanya. Namun So Ran masih
memiliki akal sehat untuk mengganti alat pukkulnya, dari tas yang ia
bawa menjadi bantal kursi, kemudian ia ganti dengan vas yang ada di
meja.
Dan jika vas
adalah hal terakhir yang dipakai oleh So Ran, pikirkan kembali. Karena
vas tak mungkin menghaslikan ruangan kantor seperti ini.
So Ran pun meninggalkan Jae Bum, suami yang berselingkuh, dengan babak belur.
Sementara itu,
penderitaan Ah Jung belum berakhir. Karena ia mendapat telepon dari Ki
Joon kalau ia masih harus ke rumah Ki Joon untuk membereskan rumahnya,
seperti yang ia janjikan dulu. Jika tidak, ia akan menyita seluruh
barang milik Ah Jung yang ada dirumah.
Aww.. seperti anak SD yang harus menjahili teman wanitanya untuk menunjukkan perasaan suka.
Ternyata
pertunjukkan kemarin tak cukup meyakinkan Tante kalau Ki Joon tak
memiliki hubungan dengan Ah Jung. Bahkan ia semakin yakin kalau ada
apa-apa di balik hubungan itu. Ia pun menyelidiki melalui Sekretaris
Hoon yang tetap tak mau membuka mulut. Sampai dipecatpun, Sekretaris
Hoon tetap tak akan membuka rahasia, karena masalah itu adalah masalah
pribadi bosnya.
Sikap Sekretaris Hoon semakin membuat Tante yakin kalau hubungan itu terjadi karena Ki Joon telah membuat Ah Jung hamil.
Hamil? Tante benar-benar kebanyakan nonton drama nih..
Daripada
disangka yang tidak-tidak, akhirnya Sekretaris Hoon memberitahu tentang
kondisi sebenarnya dari hubungan Ki Joon dan Ah Jung. Sekretaris Hoon
pun memberitahu Ki Joon tentang masalah ini. Ki Joon pun tak menyalahkan
Sekretaris Hoon.
Di rumah Ki
Joon, Ah Jung harus membersihkan rumah sendirian. Karena tak seperti
malam tadi, Ki Joon hari ini hanya duduk manis di sofa sambil memegang
buku yang pasti tak ia baca, karena ia sibuk memperhatikan Ah Jung dan mengoreksi semua tindakan Ah Jung.
Bahkan ia tak mau Ah Jung memakai vacuum cleaner karena terlalu ribut. Jadi Ah Jung harus membersihkan meja dengan lap.
Ki Joon
bertanya mengapa Ah Jung marah padanya kemarin malam. Ah Jung tak
mempercayai pendengarannya. Apakah Ki Joon benar-benar tak tahu? Ia
marah karena Ki Joon menciumnya tanpa permisi.
Dan Ki Joon
dapat menebak penyebab kemarahan Ah Jung yang sebenarnya yaitu ia telah
mengambil ciuman pertama Ah Jung. Ah Jung membantah hal itu. Ia tetap
membantah saat Ki Joon mempertanyakan bagaimana mungkin Ah Jung belum
pernah berciuman sampai seumur ini.
Sekarang Ah Jung benar-benar kesal karena Ki Joon mengolok-oloknya. Ia pun beranjak pergi meninggalkan Ki Joon.
Namun Ki Joon menahan Ah Jung dengan menariknya untuk duduk ke sofa, dan iapun mengaku,
![]() |
“Yang kemarin bukanlah sandiwara. Aku telah berbohong kemarin. Aku berpura-pura telah bersandiwara, namun ciuman itu bukanlah sandiwara.” |
Jika tidak bersandiwara, lalu apa namanya? Ki Joon pun tak tahu jawabannya.
Dan sebelum
mereka membahas sandiwara yang bukan sandiwara, Sang Hee datang
mengagetkan mereka. Sang Hee datang untuk mengambil baju-baju yang
dipinjamkannya. Melihat kedekatan Ki Joon dan Ah Jung yang lain dari
biasanya tadi, ia dapat menduga apa yang sedang terjadi.
Sang Hee pun pergi meninggalkan mereka, namun kembali lagi sambil menarik tangan Ah Jung pergi.
Di luar rumah,
Ah Jung bertanya mengapa Sang Hee menariknya pergi. Sang Hee menjawab
karena dulu Ah Jung memintanya untuk membantu. Tapi sepertinya Ah Jung
telah salah paham akan maksud bantuannya.
Sang Hee pun meninggalkan Ah Jung. Saat menyeberang jalan, Manager Park melihatnya.
Walaupun
terhenti karena kedatangan Sang Hee, Ki Joon dan Ah Jung masih tetap
memikirkan percapakan mereka. Ah Jung tersenyum-senyum malu mengingat
pengakuan Ki Joon yang mengatakan ciuman itu bukan sandiwara. Di lain
pihak Ki Joon bertanya-tanya, jika bukan sandiwara, lalu apa?
Pagi-pagi, Ah
Jung dikagetkan dengan kotak yang tergeletak di depan pintu pagar yang
hampir membuatnya jatuh. Saat melihat mobil Ki Joon yang berlalu pergi,
dan melihat barang-barang miliknya yang menjadi isi kotak itu, ia tak
dapat menyembunyikan rasa penasarannya.
Rasa penasaran
itu terjawab saat ia bertanya pada teman kantornya. Jika seseorang yang
serius mulai bertindak kekanak-kanakan, seperti menyuruhnya
membersihkan rumah dan memberikan barang tapi tak mau ketahuan, apa
maksudnya?
Temannya menjawab kalau pria itu menyukainya, yang langsung dibantah oleh Ah Jung. Tapi.. mungkinkah?
Ketika Ki Joon
berpapasan dengan Manager Park di lift, Manager Park mengatakan kalau
kemarin ia melihat Sang Hee, dan ia sepertinya sudah tumbuh dewasa. Tapi
bagi Ki Joon, Sang Hee masih seperti anak-anak. Dari pengamatan Manager
Park, Ki Joon pun masih merasa seperti menjadi ayah bagi Sang Hee.
Bahkan saat ia masih kecilpun, Ki Joon sudah berlaku dewasa.
Ki
Joon mengatakan jika ia tak melakukan hal itu, kerabatnya akan
memisahkan dirinya dengan Sang Hee demi uang. Ia telah berjanji akan
melindungi Sang Hee bagaimanapun juga.
Gosip
pernikahan CEO Hotel World menikah dengan pegawai Kemenbudpar rupanya
sampai ke telinga teman sekerja Ah Jung. Mereka merinci siapa saja
wanita single yang mungkin menjadi istri Hyun Ki Joon.
Saat pulang
kantor, Ah Jung mencoba mengirim SMS pada Ki Joon. Namun merasa semua
pilihan katanya tak tepat (Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Atau Jika kau ada waktu atau jika kau sedang tak sibuk), ia akhirnya memutuskan untuk meneleponnya.
![]() |
Ah Jung: “Dapatkah kau menemukan pulpenku di rumah? Sepertinya ketinggalan, dan pulpenku itu sangat berharga.” |
Ia
meminta Ki Joon untuk mencari dan memberikan pulpen itu padanya. Ki
Joon mulai akan mencari, namun kemudian menebak kalau pulpen hanyalah
alasan Ah Jung untuk bertemu. Dan Ki Joon pun tersenyum.
Saat mereka
bertemu, Ki Joon sepertinya mengumpulkan semua pulpen yang ada di rumah
dan memberikannya pada Ah Jung untuk dipilih.
Dengan yakin, Ah Jung langsung mengambil salah satu pulpen sambil mengatakan kalau ia tak dapat hidup tanpa pulpen itu.
Saat Ki Joon beranjak pergi, Ah Jung menawarkan untuk mentraktirnya nonton sebagai ucapan terima kasihnya.
Dan untuk
kedua kalinya, Ki Joon menonton film yang sama. Selera Sekretaris Hoon
dan Ah Jung ternyata sama. Mungkin itu juga menjelaskan kenapa mereka
berdua bisa berhubungan dengan orang yang sama alias Ki Joon.
Tapi hubungan Ki Joon dan Sekretaris Hoon tak akan seperti ini.
Setelah
nonton, Ki Joon berkata, jika pulpen itu sangat berharga untuk Ah Jung,
traktiran nonton belumlah cukup. Seharusnya Ah Jung juga harus
mentraktirnya minum.
Hehehe..
Dan pergilah mereka ke sebuah bar. Ki Joon dan Ah Jung saling melemparkan pertanyaan tentang kehidupan pribadi mereka.
Mengapa Ki Joon mau menjadi CEO hotel? Ia tak ingat alasannya, tapi ia tahu kalau ia harus berbuat yang terbaik. Ah Jung mengakui kalau Ki Joon sangatlah baik.
Mengapa Ah Jung mau menjadi PNS? Pada awalnya banyak alasan mengapa ia harus melakukannya, tapi pada akhirnya, ia ingin membuktikan kalau ia mampu menjadi bagian dari organisasi itu. Ki Joon mengatakan kalau ia tak dapat mempercayai jawaban Ah Jung.
Ah Jung ganti bertanya tentang Ki Joon yang hidup sendiri. Apakah ia tak kesepian? Apa ia menyukai girl’s band? Apa ia menyukai wanita? Atau menyukai pria?
Ki
Joon mengakui kalau yang ia sukai adalah membuat mainan yang
kecil-kecil, hobi yang cukup aneh untuk pria seumuran dirinya. Namun Ah
Jung malah memintanya untuk menunjukkan padanya dan Ki Joon berjanji
lain kali ia akan menunjukkan mainan itu.
Ki Joon mengantarkan Ah Jung dan mereka melewati bangku taman yang penuh bunga yang berguguran. Diam-diam mereka teringat kejadian terakhir di bangku itu.
Perubahan sikap Ki Joon terhadap Ah Jung ternyata juga berdampak pada sikap Ki Joon saat memimpin rapat. Ketika Ah Jung mengirimkan SMS, Ki Joon yang biasanya acuh sekarang meminta waktu sebentar untuk menjawab SMS. Ia kembali memimpin rapat kembali, tapi lupa sampai mana pembicaraan rapat terakhir tadi.
Saat makan siang, Yoon Ju datang menemui Ki Joon. Mereka pun berjalan-jalan di taman. Yoon Ju yang lelah, mengistirahatkan kakinya dari sepatu berhak tinggi.
Yoon Ju mengatakan kalau ia sudah bertemu dengan Sang Hee. Dan walaupun ia membencinya selama 3 tahun terakhir ini, namun begitu melihat wajah Sang Hee, ia tak dapat membencinya. Bahkan ia merasa senang dapat bertemu dengan Sang Hee kembali.
Tak sengaja kaki Yoon Ju menginjak kaca, dan berdarah. Ki Joon panik, menyuruh Yoon Jun untuk tetap tinggal dan segera ke apotik untuk mencari obat. Namun ternyata Yoon Ju menghilang. Ki Joon semakin panic dan mencari Yoon Ju ke semua tempat.
Akhirnya ia menemukan Yoon Ju yang duduk di tepi sungai. Yoon Ju mengaku kalau ia melakukannya karena ingin melihat reaksi Ki Joon. Jika Ki Joon memang sekhawatir itu, seharusnya dulu ia tak memutuskan pertunangannya. Ia ingin meneruskan pertunangan mereka kembali, karena Sang Hee sepertinya sudah tak mempermasalahkan lagi.
Ki Joon tak ingin membicarakan itu, ia ingin mengobati kaki Yoon Ju terlebih dahulu. Yoon Ju tak mau karena ia ingin membicarakan masalah itu. Ki Joon marah karena kaki Yoon Ju akan terasa semakin sakit. Tapi Yoon Ju berkata kalau luka seperti ini tak akan membuatnya sakit.
Ki Joon marah mendengar kata-kata Yoon Ju dan beranjak pergi.
Ya, Ki Joon. Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati.
Ah Jung pergi ke café, dan bertemu dengan Sang Hee. Sang Hee pun bertanya tentang perkembangan So Ran setelah pesta syukuran rumah, sepertinya setelah acara itu tak ada kabar dari So Ran. Namun Ah Jung malah bertanya tentang Ki Joon, apakah ia benar-benar sibuk? Sang Hee marah dan berkata kalau kakaknya super sibuk, dan pergi meninggalkan Ah Jung.
Ah Jung tak tahu dimana kesalahannya. Suk Bong berkata kalau mood Sang Hee memang seperti itu, karena gadis yang ia cintai dan bertepuk sebelah tangan, baru saja kembali. Ah Jung ingin tahu siapakah wanita itu.
Tak ada kabar dari So Ran bukan berarti So Ran sudah menyerah. Karena ia sekarang membuntuti Yoon Ju mencari tahu siapa selingkuhan suami Ah Jung sebenarnya.
Sekretaris Hoon menyerahkan hadiah dari suami istri Chen untuk istri Ki Joon. Satu set perhiasan. Ki Joon menyuruhnya untuk mengembalikan hadiah tersebut. Tapi sekretaris Hoon mengatakan kalau pengembalian itu tidaklah pantas, dan ia menawarkan diri untuk memberikan hadiah tersebut pada Ah Jung.
Saat rapat divisi, pimpinan menunjuk Ah Jung untuk memimpin proyek kebudayaan selanjutnya. Ah Jung pun bersikap professional saat menerima tanggung jawab itu. Tapi sikap professional tersebut tak bertahan lama karena temannya mengambil pulpen berharganya. Ia berteriak dan mengambil kembali pulpen itu.
Ketika ia melihat lebih teliti pada pulpen berharganya itu, ternyata pulpen berharganya bertuliskan Hotel World di ujungnya. Ah Jung menyadari kalau Ki Joon tahu maksud sebenarnya. Ia tersenyum dan memasukkan pulpen itu di dalam amplop untuk kemudian menyimpannya di dalam tas. Sekarang pulpen itu benar-benar menjadi pulpen berharganya.
Ah Jung mendapat telepon dari Sekretaris Hoon yang memberikan hadiah dari suami istri Chen. Ia terpana melihat hadiah yang sangat indah dan mahal itu.
Manager Park menemui Ki Joon yang kali ini berbicara pada Ki Joon sebagai teman. Ia mengatakan kalau Ki Joon sekarang sudah berubah, contohnya seperti yang ia lakukan tadi di dalam rapat. Dan ia menghubungkan perubahan sikap itu dengan kedatangan Yoon Ju. Ki Joon dan Yoon Ju memang pasangan yang cocok. Tapi Manager Park mengingatkan, bagaimana dengan Sang Hee?
Perkataan Manager Park dan semua kejadian akhir-akhir ini ternyata menjadi pikiran Ki Joon. Ia pergi ke bar sendirian untuk minum dan berpikir. Dan ia bermain squash sendirian untuk berpikir.
Ia pulang ke rumah mendapati dirinya sendirian. Ia membuka lemari es untuk minum dan menemukan makanan yang ditinggalkan Ah Jung untuknya. Di atas makanan itu ada pesan Ah Jung yang berterima kasih padanya dan ia meninggalkan makanan yang bisa disantap untuk 1-2 hari ke depan. Dan Ki Joon pun memakannya.
Saat Ah Jung pulang ke rumah, ia mengabaikan permintaan ayahnya untuk makan bersamanya. Ia segera masuk ke dalam kamar dan mencoba perhiasan yang dihadiahkan suami istri Chen kepadanya. Namun ia kemudian menelepon Ki Joon.
Di depan pintu, Ah Jung mengembalikan hadiah itu dan berkata ia tak dapat menerimanya. Namun tak ada reaksi apapun dari Ki Joon.
Menurut
dokter yang datang ke rumah, pingsannya Ki Joon karena perpaduan antara
gangguan lambung dan stress pikiran yang dideritanya. Maka Ah Jung
menelepon ayahnya minta ijin untuk bermalam menemani temannya yang
sedang sakit.
Ah Jung tak habis pikir kenapa Ki Joon memakan makanan yang sudah kadaluwarsa. Ia menemani Ki Joon sambil mengerjakan tugas kantor yang sedianya ia kerjakan di rumah. Terkantuk-kantuk ia menemani Ki Joon, dan akhirnya ia terlelap di samping Ki Joon.
Keesokan harinya, Ki Joon sudah tak begitu demam Ah Jung meminta maaf pada Ki Joon, karena makanan darinya membuat Ki Joon sakit.
Ah Jung beranjak meninggalkan Ki Joon yang masih tertidur, namun tangan Ki Joon meraih tangannya. Ah Jung kaget dan memanggil Ki Joon, menyadarkannya.
Sekarang
Ki Joon benar-benar tersadar. Matanya terbuka dan menatap Ah Jung.
Perlahan ia melepaskan genggaman tangannya. Ah Jung pun berbalik pergi.
No comments:
Post a Comment