Ah
Jung tahu ia menggali kuburnya sendiri dengan menyapa Ki Joon dengan
panggilan ‘Sayang’ yang di Korea merupakan panggilan untuk suami istri.
Apalagi ternyata mereka berada di depan ruang reuni teman-teman Ki Joon,
sehingga seluruh teman Ki Joon dapat melihat ‘kakak ipar’ mereka.
Jika tatapan
bisa membunuh, Ah Jung mungkin terkapar saat itu juga. Tapi walaupun tak
bisa membunuh, tatapan Ki Joon cukup membuat Ah Jung gemetar ketakutan.
Ia mundur selangkah demi selangkah dan terbata-bata menjelaskan “Hal
ini hanya salah paham ..salah paham..”
Dan yang
menyelamatkannya adalah musuh besarnya, So Ran. Sakit perutnya kambuh
lagi bahkan sakitnya semakin hebat melihat bagaimana suami Ah Jung yang
asli. Dan ‘kesetiakawanan’ membuat Ah Jung harus ‘ikut menyelamatkannya’
dan membawanya ke rumah sakit.
Ia pun meninggalkan Ki Joon yang walaupun sangat marah tapi mencoba menutupi perasaannya di hadapan teman-temannya.
Keesokan
harinya, Tante mencari Ki Joon di rumah maupun di kantor, tapi tak
menemukannya karena Ki Joon bekerja di kamar hotel. Sekretaris Hoon
mengirimkan pesan pada Ki Joon kalau Tantenya ingin bertemu dengan Ki
Joon sekarang kalau tidak Ki Joon akan dipecat dari jabatannya.
Bukan ancaman
yang baru, tapi juga tak bisa dianggap remeh. Karena jika Tante tahu
kalau Ah Jung menipu dan mempermainkan Ki Joon, Hoon menduga Tante pasti
akan menyewa pembunuh untuk menghabisi Ah Jung saat itu juga.
Ki Joon
memperingatkan Sekretaris Hoon agar tak berimajinasi yang berlebihan. Ia
menyuruh Hoon untuk memberitahu tantenya kalau ia akan menemui Tante
besok.
Namun
sepertinya imajinasi Sekretaris Hoon mempengaruhi Ki Joon, karena Ki
Joon menemui Tantenya sedetik setelah Sekretaris Hoon memberitahu Tante
kalau Ki Joon akan menemuinya besok.
Ki Joon
memberitahu Tante kalau gosip pernikahan itu hanya guyonan dan Ah Jung
pun juga merupakan korban. Ia akan meluruskan gosip itu. Tante
mempercayai Ki Joon dan berpesan karena citra Ki Joon adalah citra hotel
ini, maka Ki Joon harus menjaganya.
![]() |
“Gosip itu bukan kau yang menyebarkannya, kan? Karena aku memaksamu untuk pergi ke kencan matseon?” |
Hehe..
Tante pasti terlalu banyak menonton drama Korea. Ki Joon pun berpesan
kalau citra Tante sebagai presiden adalah citra perusahaan maka hobi menonton drama Korea, entah itu baik atau buruk, jangan sampai orang lain tahu.
Dan Ki Joon
pun meminta Sekretaris Hoon untuk membawanya ke kantor pengacara yang
ditemui Sekretaris Hoon. Namun keinginan itu ia urungkan, karena tak
sengaja bertemu dengan pengacara yang dimaksud, yaitu Chun Jae Bum.
Jae Bum yang
langsung mengenali Ki Joon, menyapa Ki Joon dengan ramah dan mengatakan
kalau ia adalah teman dekat Ah Jung. Bahkan mereka tinggal satu atap
dulu.
Maksudnya satu asrama.
Jae Bum
mengucapkan selamat pada pernikahan mereka. Namun saat mereka berpisah,
Ki Joon mengkoreksi kalau ia bukan suami Ah Jung.
Jae Bum yang tak tahu apa kesalahannya mencoba menebak-nebak. Sampailah ia pada satu kesimpulan kalau Ki Joon tak mengakui kalau ia suami Ah Jung, karena ia adalah suami Nyonya Ah Jung.
LOL. Pintarnya si Jae Bum..
Jika Jae Bum
salah sangka, Ki Joon pun juga mengira keterlibatan Jae Bum memang
direncanakan Ah Jung dari awal. Mereka memang berniat untuk menjebaknya.
Maka Ki Joon pun berniat mengambil tindakan hukum. Sekretaris Hoon
menyarankan untuk mengikutsertakan polisi dalam kasus ini.
Yang langsung menangkap Ah Jung di hadapan teman sekerjanya.
Untung itu
hanya imajinasi Ah Jung saja yang melihat poster layanan masyarakat di
kantor. Namun pandangan Ah Jung yang mendalam pada poster itu membuat
temannya bertanya, apa Ah Jung sedang memikirkan sesuatu hal yang
aneh-aneh dengan borgol?
Hi hi ..
Tak disangka
‘suaminya’ menelepon Ah Jung ke kantor, membuat semua teman kerjanya
ingin tahu siapa sebenarnya suaminya. Tapi Ah Jung malah gemetar
ketakutan menghadapi kemungkinan yang akan terjadi nanti.
Ah Jung
setengah senang namun juga kecewa melihat Sang Hee yang datang. Ia
menyuruh Sang Hee untuk menjelaskan pada teman-temannya. Sang Hee pun
mengatakan kalau ia adalah adik Ah Jung.
Sang Hee
bertanya apakah Ki Joon pria yang ingin dicampakkan Ah Jung? Berurusan
seperti kemarin dengan Ki Joon seperti mematikan api kecil dan membakar
api yang lebih besar.Ia menyuruh Ah Jung untuk meminta maaf saja pada Ki
Joon, walaupun mungkin setelah itu Ki Joon akan membunuhnya.
![]() |
“Karena ia adalah eksekutif terkenal di Korea, ia mungkin tak akan sekejam itu.” |
![]() |
“Jangan terlalu yakin.” |
Heheh.. Ah Jung memarahinya. Apapun yang dilakukan Sang Hee, menghibur ataupun bergurau, jangan membuatnya malah semakin cemas.
Tiba-tiba Jae Bum muncul dan menyapa Ah Jung. Jae
Bum mengatakan kalau So Ran akan belajar ke luar negeri satu bulan
lagi. Dan ia telah bertemu dengan suami Ah Jung di kantornya.
Perubahan
Ah Jung yang mendadak jaim dan gugup, membuat Sang Hee terheran-heran
akan sikap Ah Jung. Apalagi saat Ah Jung tak membantah tapi tak
mengiyakan ajakan Jae Bum untuk kencan ganda dengan pasangan mereka.
Untung Ah Jung sempat kabur sebelum janji kencan bersama itu terselesaikan.
Mereka
melanjutkan percakapan di taman depan asrama Ah Jung. Keheranan Sang Hee
terjawab saat Ah Jung bercerita tentang pria yang ia sukai. Demi pria
itu ia rela berpayah-payah mengikuti ujian PNS. Ia berjanji pada diri
sendiri kalau ia akan mengatakan perasaannya pada saat ia diterima.
Namun pada
hari itu, ia mendapati kenyataan kalau pria itu sudah bersama dengan
orang lain. Sang Hee menebak Jae Bumlah pria itu, dan merasa iri, karena
![]() |
“Kenapa tak ada wanita yang mau susah payah belajar untuk ujian masuk PNS untukku, ya?” |
Hmmhhh..
Setelah itu
mereka bermain di taman, dan Ah Jung yang akan pulang, tiba-tiba dicegat
oleh gelandangan yang meminta uang untuk membeli kopi. Mereka berdua
ketakutan dan segera berlari kencang. Saat sudah jauh, mereka tertawa
dan Ah Jung menyalahkan Sang Hee yang tidak memberi uang saja daripada
mereka harus berlarian seperti ini.
Sang Hee hanya menjawab kalau ia ketakutan dan ia tak punya uang kecil. Mereka pun berpisah di sana.
Sepertinya
pertemuan itu tak hanya menghibur Ah Jung, tapi juga menghibur Sang Hee,
karena ia lupa kalau hari ini adalah hari spesial.
Ia mendatangi sebuah rumah yang tampak sepi dan bertanya, “Apakah kau baik-baik saja, Oh Yoon Ju?”
Gadis itu, Oh
Yoon Ju, ternyata sedang berada di Paris merayakan hari ulang tahun
bersama teman-temannya sekaligus perpisahan karena ia sebentar lagi
pulang ke Korea.
Ah Jung
membuka-buka buku wisata luar negeri, dan hal ini tak luput dari
perhatian teman kerjanya. Apakah Ah Jung akan keluar negeri? Tidak, Ah
Jung hanya ingin melihat-lihat kemungkinan saja.
Kemungkinan untuk melarikan diri maksudnya.
Tapi bagaimana
mungkin seorang yang jelas-jelas marah, tak melakukan apapun? Apakah
seorang suami mungkin melakukan itu? Tanya Ah Jung pada temannya yang
sudah menikah. Dan segera dijawab kalau hal itu mungkin kalau suaminya
sedang sibuk.
Ahh… sibuk. Ah Jung menemukan jawaban dari kegelisahannya dan iapun menjadi lega.
Namun
kelegaannya tak bertambah lama, karena Pak Menteri ingin mengajak makan
siang Ah Jung sebagai ungkapan penyesalannya akibat Ah Jung disalahkan
pada event kebudayaan yang terakhir. Dan makan siang itu bertempat di
Hotel World.
Ah Jung tak
dapat menyembunyikan ketakutannya. Ia menutupi mukanya, saat masuk ke
lift, ia melihat Ki Joon menghadangnya saat di lift.
Yang ternyata bukan..
Ia juga
melihat Ki Joon menatapnya keji saat menyajikan minuman untuknya. Mmhh..
mungkinkah Ki Joon menyajikan minuman? Ah Jung menutup mata, menduga
ini hanya ilusinya saja.
Dan ternyata memang ilusinya saja.
Ketakutan Ah
Jung benar-benar keterlaluan. Di luar hotel World pun ia masih melihat
Ki Joon? Ah Jung menutup mata lagi, mencoba membuang ilusinya.
Dia masih ada. O oh..
Tapi mengapa
Ki Joon hanya menatap Ah Jung dan malah berlalu pergi? Apakah ia tak
marah padanya? Ah Jung mengikuti Ki Joon sampai ke dalam hotel. Meminta
waktu untuk bicara.
Ki Joon tak
mau, dan menepis tangan Ah Jung. Namun Ah Jung tak mau menyerah, ia
meraih tangan Ki Joon lagi membuat Ki Joon kesal dan berteriak,
![]() |
“Lepaskan tanganku!” |
O oh..
Ternyata mereka telah berada di lobi dan menjadi pusat perhatian semua orang. Mmhh.. pertengkaran antara suami istri?
Ki Joon pun membawanya ke tangga darurat. Di sana Ah Jung meminta maaf. Ia benar-benar
tak sengaja melakukannya. Ia mulai menjelaskan kebohongannya yang
disebabkan oleh temannya dan kemarin ia hadir di hotel, namun Ki Joon
menghentikan kata-kata Ah Jung. Ki Joon tak tertarik pada masalahnya.
Tapi Ah Jung
tetap berkata kalau ia akan menjernihkan kebohongan itu pada temannya.
Ki Joon berkata kalau Ah Jung tak perlu melakukan itu.
Apakah Ki Joon sudah tak marah lagi dengannya? Ki Joon tak menjawab hanya berlalu pergi. Tapi sampai di luar, Ki Joon berkata kalau ia belum memulainya.
Walaupun Ah Jung merasa Ki Joon tak marah lagi padanya, ia berniat untuk mengakui kebohongannya pada So Ran. Namun bagaimana mungkin ia dapat berkata jujur pada So Ran jika belum mengaku saja So Ran sudah seperti ini?
![]() |
“Kau berbohong, kan? Kau berbohong dan mengatakan telah hamil agar bisa menikah dengan Ki Joon, kan? Kalau tidak, bagaimana mungkin kau bisa menikahi Ki Joon?” |
Perkataan
So Ran seakan menyihir Ah Jung dan membuat ia menelan kembali niatnya
untuk berkata jujur. Saat melihat wajah So Ran yang kesal karena dirinya
berhasil membalikkan hukum alam dengan menikahi Ki Joon, Ah Jung
merasakan hatinya berbunga-bunga. Perasaan hati yang belum pernah
dirasakan.
Namun nuansa hujan yang sendu sepertinya menghinggapi Suk Bong yang gagal pergi ke sauna dengan Ae Kyung karena tiba-tiba ayah Ah Jung datang dan mengajaknya pergi.
Namun Ae Kyung pun juga gagal menonton film bersama ayah Ah Jung, karena tiba-tiba istri teman sekerja ayah meninggal. Dan ayahpun meninggalkan Ae Kyung di lobi bioskop. Tanpa payung.
Akhirnya Ae Kyung pun pergi ke sauna. Tak bersama Suk Bong tapi bersama Ah Jung. Ae Kyung mengeluhkan waktu yang dimiliki ayah Ah Jung untuk bersantai sangat sedikit, karena ia workaholic. Ah Jung pun bertanya tentang kemungkinan Ae Kyung untuk menikahi ayahnya, yang dijawab oleh Ae Kyung kalau pernikahan untuk mereka-mereka yang muda.
Ah
Jung sepertinya merasa bersalah karena keesokan harinya iapun bertanya
pada ayah, apakah ayah ingin menikah lagi? Tapi ayah mengatakan kalau
mereka sekarang hanyalah teman.
Dan ayahpun bergumam saat Ah Jung pergi, bukankah dulu ia yang tak menyetujui rencana pernikahan ayah dan Ah Jung? Kenapa sekarang berubah?
Suk
Bong menunjukkan kekecewaan pada Ae Kyung saat mendengar Ae Kyung pergi
ke sauna. Ae Kyung tak mengatakan dengan siapa ia pergi ke sana, namun
ia langsung menduga ia pergi ke sauna dengan ayah Ah Jung. Ia pun pergi
meninggalkan Ae Kyung yang tertawa geli.
Di kantor, Ah Jung menerima surat pemberitahuan kalau masalah pencemaran nama baik dan kebohongannya akan dibawa Ki Joon ke pengadilan. Ah Jung mendatangi ruang kerja Ki Joon ingin bicara padanya namun ia tak berhasil menemuinya.
Bahkan Sekretaris Hoon pun mengancam akan melaporkan Ah Jung ke pihak keamanan jika ia tak segera keluar dari hotel ini.
Dan masuk kembali menjadi tamu hotel di kamar suite yang mewah, dan secara membabi buta mengeluh fasilitas kamar mewah ini.
Ada genangan air di kamar mandi, dan Ah Jung mengatakan bagaimana jika ia terpeleset dan mati? Ia menyewa kamar yang mahal bukan untuk mencari mati. Ia meminta agar para pegawai memanggil bos mereka.
Ki
Joon pun muncul, membuat lega para pegawai. Bahkan salah satu pegawai
berceletuk kalau mengapa sepasang suami istri harus bertengkar di hotel
seperti ini. Namun ia segera diam saat Manager Park menatapnya seakan
menyuruhnya untuk diam.
Hanya berdua di dalam kamar, Ah Jung memastikan keinginan Ki Joon yang ingin membawa persoalan ini ke pengadilan. Namun menurut Ki Joon, Ah Jung telah memudahkan dakwaan tersebut karena Ah Jung mengatakan kebohongan itu di depan 20-an saksi yang mendengar kata-kata Ah Jung.
Sontak Ki Joon berhenti melangkah. Apa yang Ah Jung katakan?
Ki Joon heran dan takjub akan permintaan Ah Jung yang tak masuk akal. Mengapa ia harus menuruti permintaan Ah Jung?
![]() |
Ah Jung: “Karena aku memohon padamu. Aku mengidap penyakit mematikan, dan hidupku tinggal satu bulan lagi.” |
Ki
Joon tak percaya pada alasan Ah Jung, dan meneruskan langkahnya sambil
berterima kasih akan kesediaannya menginap dan sampai jumpa lagi di
pengadilan.
Sang Hee datang menemui Ah Jung yang mabuk, di dalam kamar suite-nya. Ah Jung bertanya pada Sang Hee, apakah permintaannya sedikit keterlaluan? Sang Hee ingin tahu mengapa Ah Jung memohon Ki Joon untuk menikahinya.
Karena perasaan senang yang dirasakannya saat melihat So Ran tak dapat berkata/mencela Ah Jung. So Ran sadar ia tak dapat bersaing dengan Ah Jung.
Sang Hee merasa ada aura balas dendam dalam misi Ah Jung.
Benar. Ah Jung memang ingin balas dendam. Karena 3 tahun setelah So Ran mengambil Jae Bum, ia tak dapat melakukan apapun. Ia tak dapat mencintai, ia tak dapat berkencan, bahkan ia tak dapat menikah. Selamanya.
Ah Jung pun menangis. Sang Hee memintanya agar jangan menangis, karena ia dapat menikah sekarang juga jika ia mau.
Dan
Ah Jung pun tertidur sambil menangis. Sang Hee menatap Ah Jung, dan
berkata kalau keinginannya adalah masalah besar. Karena suami yang
diharapkan adalah Ki Joon.
tapi itu tidak maslah karena keesokan harinya, ada ibu peri yang mengatakan akan menolongnya.
No comments:
Post a Comment