Di toko pakaian pengantin, Dong Joo sedang mencoba baju pengantinnya. Ia terlihat kurang bersemangat. Eun Bi memujinya dan Dong Joo langsung memutuskan kalau ia mengambil baju ini saja. Eun Bi heran, apa ia tidak mau mencoba baju yang lain?
Eun Bi merasa tidak nyaman dengan baju pengiring pengantinnya dan Dong Joo memarahinya, “Apa kau mau berdiri di pesta pernikahanku dengan menggunakan seragam voli?” Dong Joo menambahkan, “…Kita harus menempatkan Chi Soo dibelakang.”
Chi Soo sedang bersedih di tempat tidurnya. Badannya ditutupi dengan selimut pororonya.( hahaha.. macam anak kecil z nih oppa ah....) Ia juga mendengarkan lagu ibunya berulang-ulang. Ayah menengoknya dan mendesah. Ia bertanya pada sekretarisnya apa yang ia pikirkan. Sekretarisnya mengingatkan kalau hal seperti ini selalu dilakukan ibu Chi Soo setiap hari.
Nasib Eun Bi tidak jauh lebih baik. Hyun Woo, Ba Wool dan Kang Hyuk kaget ketika melihatnya memasak sup di toko ramen tengah malam buta tanpa menyalakan lampu. Ketika mereka bertanya apa yang sedang ia lakukan. Eun Bi menjawab dengan pandangan menerawang kalau ia sedang membuat sup untuk resepnya yang terbaru.
Mereka menatapnya dari luar dan Ba Wool berkata kalau pemandangan ini terlihat familiar. Ini yang selalu dilakukan Chul Dong ajusshi (ayah Eun Bi) ketika istrinya baru meninggal.
Chi Soo duduk dikamarnya sambil memasak ramen di panci besi. Eun Bi melakukan hal yang sama di toko. Ia mencicipinya, “Berapa banyak pun yang kutambahkan, rasanya tetap hambar.” Chi Soo juga mencicipi ramennya dan mendesah, “Rasanya bukan ini. Kenapa ini terlalu asin?”( waduh... kange Eun Bi nih)
Kang Hyuk melihat Eun Bi setiap hari dengan perasaan berat. Ia mencoba menggodanya dengan berkata kalau rambutnya terurai, tapi Eun Bi tetap cuek dan menjaga jarak, “Kecantikanku juga menghilang?”. Kang Hyuk merasa tertolak dan menggaruk-garuk dagunya.
Ada sedikit kekacauan di toko. Tiba-tiba dua orang pelanggan menolak untuk membayar ramennya karena mienya terlalu keriting. Ketika mereka meneriaki Hyun Woo, Ba Wool langsung datang menghadapi mereka.
Ba Wool bertengkar dengan mereka. Eun Bi pun berjalan mendekati mereka, Ba Wool merasa senang dan berkata kalau mereka dalam masalah besar, karena noonanya ada disini. Tapi ia sangat kecewa ketika melihat Eun Bi membungkuk dan meminta maaf. Mie itu terlalu keriting karena kesalahannya. Semua kaget mendengarnya.
Semua orang yang ada di ruangan itu terdiam. Kang Hyuk tidak tahan lagi dan berkata kalau ini sudah cukup dan menutup tokonya. Ia pun berkata, “Semua orang berkumpul didepan pilar.” Mereka berkumpul di ruang keluarga termasuk So Yi. Kang Hyuk menceritakan tentang pengorbanan Chi Soo untuk menyelamatkan toko ramen. Semua orang merasa tersentuh, bahkan Ba Wool menggerutu untuk menutupi perasaannya kalau Chi Soo melakukan tindakan yang keren seorang diri.
Semua orang memandang Eun Bi, menunggu reaksinya. Tapi Eun Bi hanya mengangguk dan menerimanya. Ia berkata kalau itulah yang terbaik karena semua orang sudah kembali ke tempatnya yang benar. Ia menyuruh semua orang bersiap untuk datang ke pesta pernikahan Dong Joo. Mereka melihat Eun Bi berjalan pergi seperti zombie.
Semua orang bersiap untuk menghadiri pernikahan Dong Joo. Kang Hyuk bertanya apakah Eun Bi akan terus seperti ini, apakah ia akan terus tersenyum seperti orang bodoh dan tidak mendengarkan hatinya. Tapi ia masih menolak mengakui perasaannya dan berkata kalau ia baik-baik saja.
Eun Bi tersenyum dan meninggalkan kamarnya. Kang Hyuk meletakkan tangan di dadanya, “Ia tersenyum lagi. Keseksiannya telah hilang.” Kang Hyuk merebahkan dirinya di lantai. Ia perlu beristirahat untuk menenangkan diri.
Eun Bi turun ke bawah dan memandang pohon natal. Ia menemukan kartu Chi Soo untuk Kang Hyuk yang bertuliskan, “Bawang. Tidak masalah. Chwaa.” Eun Bi meletakkan tangan ke dadanya yang kemudian turun ke perutnya, ternyata ia sembelit lagi.
So Yi membantu Ba Wool berpakaian. Ba Wool heran dengan sikap Eun Bi akhir-akhir ini. Kenapa Ia selalu tersenyum dan tidak berbuat apa-apa. So Yi tersenyum dan berkata, “Benarkah ia tidak merasakan apa-apa?”
Eun Bi pun ke kamar mandi untuk poop. Tapi toiletnya tersumbat tidak mau menyiram. Eun Bi pun mengikat bajunya yang panjang dan mengambil plunger. Ia mencoba memperbaiki toilet itu tapi ia tidak berhasil dan masih tersumbat. Ia bertanya-tanya, “Apa yang menyangkut disini?”
Kata-katanya mengingatkannya pada Chi Soo yang berteriak, “Guru Magang!” berulang. Ia juga mengingat kenangannya bersama Chi Soo dan yang terakhir ketika Chi Soo berkata kalau tangannya tersangkut dihatinya. Ia pun memasukkan plungernya ke dalam toilet dengan penuh kemarahan. Ia juga teringat ketika Chi Soo menariknya dan berkata pada Kang Hyuk untuk tidak menyentuh poop lama.
Ia memasukkan plungernya lagi dan teringat ketika Chi Soo berkata sangatlah bodoh bagi singa untuk memakan rumput, tapi ia tidak peduli, karena, “Aku hanya ingin memelukmu, Eun Bi ya.” Eun Bi melepaskan plungernya, semua yang tersumbat dihatinya tiba-tiba menjadi lega dan ia tersadar apa yang dirasakannya.
Semua orang berkumpul didepan pintu kamar mandi. Mereka khawatir dengan keadaan Eun Bi. Tiba-tiba Eun Bi keluar sambil mengayun-ayunkan plunger yang dibawanya dan berteriak kalau ia tidak baik-baik saja, karena bagaimana mereka bisa membiarkan Chi Soo pergi seperti itu dan bahkan ia tidak bisa menenangkan hatinya, tidak tahu bagaimana ia hidup, apakah ia sudah makan atau menangis keras-keras.
Ba Wool berteriak: “Akhirnya kau noonaku lagi! Noona, kau kembali!” Kang Hyuk juga berkata, “Sekarang kau seperti istriku lagi. Kembali seksi.” So Yi kemudian memberitahunya kalau ia ingin bertemu Chi Soo ia harus cepat pergi, karena hari ini Chi Soo akan pergi ke Amerika. Ba Wool, “Apa!”
Eun Bi: “Hap Nyun Sshi (gadis lili), kenapa kau baru memberitahuku sekarang?!”
Ia kemudian menelpon Dong Joo dan memberitahunya kalau ia tidak bisa datang ke acara pernikahannya, “Aku akan memetik mawar!” Eun Bi pun segera berlari keluar dan masih membawa plungernya.
Yang lain segera mengikutinya, mereka bertanya pada So Yi apa Chi Soo benar-benar pergi ke Amerika. So Yi tersenyum, “Tidak.” Ia hanya berbohong. Kang Hyuk langsung memujinya.
Dong Joo tersenyum ketika tahu Eun Bi berusaha mengikuti kata hatinya. Ia meletakkan tangan di dadanya. Tiba-tiba Pelatih Seo masuk sambil membawa kertas. Ia membukanya satu persatu.
“Kang Dong Joo mereka semua berkata kalau kau pengantin yang sempurna.”
“Foto Dong Joo dan panah-panah yang menunjukkan area yang pernah di operasinya.”
“Tapi aku tahu semua operasi plastik yang kau lakukan musim panas lima tahun yang lalu.”
“Foto Dong Joo yang lebih tembem dengan menggunakan seragam voli.”
“Tapi walaupun begitu, kau….”
“Adalah wanita yang paling sempurna bagiku.”
“Berbahagialah.”
Dong Joo memandangnya dengan air mata berlinang. Pelatih tersenyum dan memberinya jempol. Ia pun pergi. Ia turun ke lorong dengan tangan didadanya, bergumam pada dirinya sendiri, “Tidak ada yang terjadi.”
Dan kemudian Dong Joo berlari dibelakangnya, “Benarkah tidak terasa apa-apa?” Ia pun segera menarik pelatih dan menciumnya.
Sedangkan Eun Bi berlari dijalanan seperti orang gila. Ia mengangkat plungernya dan mencoba menghentikan taksi. Melihatnya seperti itu tentu saja tidak ada taksi yang mau berhenti. Akhirnya Eun Bi berlari dengan menggunakan gaun dan sepatu hak tingginya. Sedangkan Hyun Woo dan Ba Wool berlari dibelakangnya. Teman-teman Chi Soo melihat mereka dan heran kenapa mereka tidak ke pergi ke acara pernikahan Dong Joo. Karena penasaran, mereka ikut berlari dibelakang Eun Bi. Kemudian ajumma-ajumma tetangga Eun Bi juga melihatnya yang kemudian juga ikut berlari, karena penasaran kenapa sekarang lebih banyak pria tampan yang mengejarnya.
Mereka terus berlari seperti sedang maraton. Saat Eun Bi mengingat kenangannya bersama Chi Soo, di rumahnya Chi Soo melakukan hal yang sama. Ia ingin melarikan diri dari rumah, tapi ragu-ragu ketika mengingat ancaman ayah dan kata-kata Kang Hyuk kalau ia tidak sendirian.
Di depan gedung Cha Sung sedang terjadi aksi demonstrasi yang menentang rencana pembangunan kembali. Eun Bi secara kebetulan bisa melewati mereka sehingga bisa masuk ke lobby sambil melambai-lambaikan plungernya. Para demonstran mengira kalau itu tanda supaya mereka juga masuk ke lobby dan mengikutinya.
Tiba-tiba ada sekelompok massa yang ikut menyerbu dan Eun Bi terjebak ditengah-tengah mereka serta terpisah dari Ba Wool dan Hyun Woo. Ia berjuang untu melewati lautan manusia itu dan tiba-tiba tubuhnya terangkat ke atas, ternyata Kang Hyuk datang dan membantunya.
Ia juga membawakan sepatu lari miliknya. Ia membungkuk dan mengganti sepatu hak tinggi Eun Bi dengan sepatu larinya. Ia berkata kalau hari ini ia bukan istrinya lagi, “Sekarang kau harus pergi sendiri, sebagai Yang Eun Bi, seorang wanita.” Kang Hyuk bertanya apakah ia sudah siap dan Eun Bi tersenyum lebar padanya. Kang Hyuk menunjuk ke tangga dan Eun Bi berlari ke sana.
Ia kemudian berbaring di lantai dan membuat para penjaga yang mengejar Eun Bi terjatuh. Eun Bi sampai di tangga, ketika Jae Ho mendekatinya. Jae Ho menghentikan Eun Bi dan bertanya apa yanga dilakukannya disini, “Apa kau masih…….?”
Eun Bi merasa kesal dan memukulkan plunger ke wajah Jae Ho.
Di atas, Chi Soo sedang merenung, ia terus memandangi dinding tanpa bergerak. Ayah masuk dan memarahinya. Kenapa ia jadi begini, seperti orang yang tidak pernah berkencan saja. Ia bisa mencari wanita yang lebih baik. Ia menambahkan, “Apa kau mau membeli mobil baru?”
Tapi Chi Soo menggelengkan kepalanya.
Chi Soo: “Tak peduli berapa banyak dunia berubah, ada hal-hal yang tidak boleh berubah. Seseorang berkata, mungkin kita bisa menukarkan mobil, tapi kita tidak bisa menukarkan cinta. Tak peduli jika dunia menjadi dingin, Cinta tidak bisa menjadi dingin.” Ia meletakkan tangannya didadanya, “Ayah, Cinta terjadi disini.”
Eun Bi tersandung gaunnya saat ia berlari di tangga. Ia kemudian melihat serombongan penjaga yang mengikutinya. Ia ingat mimpinya. Karena tidak mau kalau mimpinya jadi kenyataan, ia menyobek gaunnya yang panjang menjadi lebih mini. Ia menggunakan jaket dan potongan bajunya untuk melawan para penjaga.
Eun Bi masuk ke kantor ayah Cha dan bertanya apa perjanjiannya masih berlaku? Ayah Cha membenarkan. Jadi jika ia berkencan dengan Chi Soo, maka toko ramennya akan dihancurkan dan Chi Soo ditendang ke jalanan tanpa uang sepeserpun
Chi Soo juga masuk ke kantor itu dan terkejut melihat Eun Bi, “Yang Eun Bi?” Eun Bi senang ketika melihat Chi Soo.
Eun Bi mengangguk pada ayah Cha dan mengangkat plungernya sambil berteriak kalau ia akan mengambil Chi Soo , hidup bersamanya dan merawatnya.
Ia berlari dan menarik tangan Chi Soo untuk keluar ruangan.
Chi Soo menghentikan Eun Bi ditangga, bertanya apa yang sedang ia lakukan. Jika mereka seperti ini, ayah akan mengambil toko dan Eun Bi tidak bisa menjadi guru? Anak-anak yang lain akan tinggal dimana?
Eun Bi: “Bagaimana denganmu? Apa kau bisa hidup tanpa ramen? Apa kau bisa hidup tanpa melihatku?”
Chi Soo memandang mata Eun Bi, “Tidak, aku tidak bisa melakukannya.” Eun Bi merasa lega mendengar pengakuan Chi Soo. Dengan air mata yang menetes, “Aku tahu kalau ini hanya mimpi yang remeh.”
Eun Bi pun berjinjit dan mencium Chi Soo. Chi Soo memejamkan matanya dan balas mencium Eun Bi.( wah....... Eun BIi hebat)
Di bawah, Kang Hyuk melihat mereka sambil tersenyum.
Kembali ke toko ramen. Di depan toko telah dipasang tanda, “Kami bangkrut.” Kang Hyuk berkata kalau seharusnya mereka membuat resep ramen mereka nanti, tapi karena keadaan yang mendesak, mereka harus melakukannya sekarang.
Hyun Woo memperlihatkan masakannya. Ramen Ba Wool. Ia mendeskripsikan sebagai ramen porsi besar, karena Ba Wool gampang merasa lapar, jadi ramennya harus berisi banyak. Hyun Woo mulai terisak saat ia menambahkan, “Dan kemudian kau harus menambahkan nasi.”
Kang Hyuk berkata kalau ramen itu terlihat sangat berisi. Kang Hyuk pun memandang Ba Wool dan memanggilnya, “Anak yang melarikan diri.” Ba Wool terlihat lebih cengeng ketimbang Hyun Woo.
Ba Wool mendeskripsikan makanan, ramen Woo Hyun Woo, sebagai ramen dengan telur yang dikukus. Karena gigi Hyun Woo lemah, maka kau harus memotong semuanya menjadi kecil-kecil supaya ia lebih mudah memakannya. Ba Wool pun mulai menangis.
Selanjutnya Eun Bi, ia membuka panci besinya dan ternyata panci itu kosong. “Cha Chi Soo tidak bisa jadi ramen. Aku menerima Cha Chi Soo apa adanya. Itu adalah resepku.”
Kang Hyuk memanggil Chi Soo , “Saudaraku.”. Chi Soo berkata kalau ia tidak perlu memasak apapun. Ia memandang Eun Bi, “Yang Eun Bi adalah Yang Eun Bi, satu-satunya ramen dalam hidupku.”manisnya…..
Chi Soo meremas tangan Eun Bi dan mereka saling memandang. Anak-anak yang lain melihat mereka dengan senyum palsu terpampang diwajah mereka, sampai akhirnya Ba Wool berteriak, “Toko ini bangkrut dan kalian sibuk mengurusi percintaan kalian? Gara-gara kalian, kita akan ditendang ke jalanan!”
Mereka diganggu oleh kedatangan sekretaris ayah yang memberikan surat panggilan untuk ikut wajib militer. Chi Soo ternganga, “Kenapa?” Sekretaris memberitahunya, sebagai walinya, ayah berhak menghapus kewarganegaraan Amerikanya, sehingga ia harus ikut wajib militer. Ia memberi hormat, “ Sampai jumpa, kita bertemu dua tahun lagi.”
Chi Soo berteriak, “Tidaaaak!” Eun Bi keluar dibelakangnya, ia berteriak lebih keras sambil memandang langit, “Tidaaaak! Wajib militer? Wajib militer! Kau memintaku untuk menunggu lagi?”
Malam itu Hyun Woo dan Ba Wool masih terbangun, bertanya-tanya kemana mereka akan pergi. Ba Wool berpikir kalau ia akan pulang dan Hyun Woo berkata kalau ia akan mendaftar di asrama. Ba Wool menduga kalau mereka tidak punya alasan untuk bertemu lagi. Hyun Woo memotong perkataannya, apa ia akan merindukannya dan teringat kalau ia belum memberikan hadiah natal Ba Wool, syal merah yang dirajutnya. Ia berkata akan memberikannya nanti. Ba Wool mendesah, ia kecewa karena harus pergi.
Eun Bi berada di atas atap dengan tangan di dadanya. Ia kemudian melihat Kang Hyuk keluar sambil membawa ranselnya. Ia berhenti didepan toko, teringat kenangan ketika ia masih disana dan kemudian berbalik pergi.
Eun Bi menghentikannya dan bertanya bagaimana ia bisa pergi seperti ini, tanpa kata. Kang Hyuk: “Karena seorang pahlawan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.” Eun Bi berusaha mengungkapkan apa yang ada dihatinya tapi tidak menemukan kata-kata yang tepat. Akhirnya Kang Hyuk hanya bisa memeluknya dan Kang Hyuk menepuk-nepuk punggungnya.
Kang Hyuk: “Aku tahu. Tidak apa-apa. Karena aku sudah punya kesempatan untuk menyukai. Aku sudah punya kesempatan untuk mendidih. Semua sudah cukup. Aku punya kenangan yang bisa kuingat-ingat.”
Tapi Kang Hyuk meneruskan kalau ia tidak akan melupakan dengan mudah. Setiap ia makan dan membuat ramen, ia pasti teringat dirinya. Ketika Eun Bi berbahagia dengan Cha Chi Soo, ia hanya akan menjadi pria nakal yang berganti-ganti wanita dan hidup menderita serta selamanya mengutuk dirinya.
Kang Hyuk menepuk kepala Eun Bi dan berbalik pergi. Eun Bi memanggilnya dan bertanya kemana ia akan pergi. Kang Hyuk berhenti tapi tidak berbalik, karena air matanya tergenang. Ia berkata : “Untuk memasak ramen,” Ia pun melangkah pergi.
Eun Bi memandangnya pergi dengan penuh airmata dan berkata pada dirinya sendiri, “Selamat tinggal Pilar.”
Ia masuk ke dalam dan menemukan Chi Soo tidur dibawah pohon natal. Eun Bi menyelimutinya dengan jaket yang tadi dipakainya. Bertanya-tanya bagaimana ia bisa tidur dengan situasi seperti ini.
Tapi ternyata Chi Soo belum tidur, tanpa membuka matanya ia bertanya apakah ia tadimelepas Bawang pergi dan apakah ia memeluknya. Eun Bi membenarkan. Chi Soo: “Mulai sekarang, kau tidak bisa melakukannya lagi. Bawang bukan suamimu lagi. Karena sekarang ia kakakku.”
Chi Soo bertanya apa Eun Bi akan mengunjunginya ketika ia ikut wajib militer. Eun Bi mendesah dan berkata iya. Chi Soo: “Setiap hari?” Eun Bi memberitahunya kalau itu hal yang konyol, lagipula ia tidak bisa keluar setiap hari untuk menemui pengunjung, bahkan ijin menginap pun hanya diberikan sekali-sekali.
Chi Soo kaget dan terbangun, “Menginap? Bagaimana kau tahu tentang itu?” Eun Bi melihat ke arah lain, mencoba menghindar, tapi Chi Soo tidak membiarkannya. Ia bertanya apakah ia mengunjungi Balon Air (Jae Ho) dan menginap? Eun Bi berbalik menatapnya dan Chi Soo mulai menggelitikinya. Mereka pun akhirnya saling menggelitik,dan akhirnya menyenggol pohon natal dan membuatnya jatuh.
Ba Wool dan Hyun Woo keluar dari kamar dan berteriak pada mereka berdua. Mereka harus membetulkan pohon natal serta Eun Bi harus membetulkan toilet.
Waktu berlalu, teman-teman Chi Soo juga ikut wajib militer. Mereka mengeluh karena Chi Soo membuat dirinya ditempatkan di tempat yang lain karena ia ingin rambutnya tetap panjang dan memakai seragam yang lebih cantik.
Kang Hyuk bernarasi kalau ada bermacam-macam jenis ramen di dunia ini. “Ramen tidak akan ada rasanya jika kau tidak bisa mengontrol jumlah air yang digunakan.” Dong Joo dan pelatih Seo sedang berkencan di malam natal dan bertengkar karena masalah kecil.
So Yi sedang berkencan dengan seorang oppa yang dikenalnya dan mereka menerima lagu natal dari santa Ba Wool dan rusa Hyun Woo.
Ba Wool tersadar kalau itu So Yi. Ia pun melepaskan jenggot santanya dan berteriak kalau tadi ia sudah menyuruhnya menunggu sampai ia selesai bekerja. Tapi ia adalah So Yi dan berkata kalau itu sama saja, ia bisa makan malam dan akhirnya bertemu dengan Ba Wool juga. Kang Hyuk: “Ramen akan menjadi terlalu asin jika apinya terlalu panas.”
Ayah Cha bertanya pada sekretarisnya apakah ia sudah mengurus aset-aset yang akan diberikannya pada Chi Soo dan kemudian ayah menyuruh sekretarisnya pulang. Sekretarisnya memandang Presiden Cha yang kesepian dan mendesah. Kang Hyuk: “Ramen yang dimasak terlalu lama akan mengembang.”
Hyun Woo duduk di toilet disebuah WC umum. Ia mengutuk Ba Wool karena telah mengacaukan kerja part time mereka. Tiba-tiba seorang wanita masuk kedalam biliknya dan bersandar memojokkannya, persis seperti pertemuan Chi Soo dengan Eun Bi. Kang Hyuk: “Ramen masih mentah karena baru mulai dimasak.”
Eun Bi kembali belajar untuk ujian PNSnya. Ia menjadi sebal melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan di malam natal. Ia berdiri dihadapan mereka dan membayangkan kalau ia memarahi mereka. Tapi akhirnya ia hanya mengucapkan selamat natal. Ia pun pergi ke sebuah toko untuk makan ramen instan. Kang Hyuk: “Sebuah ramen instan akan selalu dimakan sendirian.”
Tapi saat ia makan, tiba-tiba ia mendapat sms dari seseorang. Ia langsung pergi dan berlari menuju jembatan dan mencari seseorang ditengah keramaian. Chi Soo berdiri di ujung jembatan. Ia menyapa Eun Bi dan bertanya apa yang sedang dikerjakan Eebeuninya.
Kang Hyuk: “Yang terpenting bukan ramen yang kau makan. Ketika kau makan ramen, hal yang terpenting adalah waktu yang tepat.”
Pelatih Seo berusaha menenangkan Dong Joo dan memberinya ciuman kilat. Dong Joo melunak dan memberinya ciuman.
Ba Wool kembali masuk ke restoran. Ia menarik So Yi dan menciumnya. Ayah Cha minum anggur bersama sekretarisnya, paling tidak ia tidak sendirian di malam natal. Kang Hyuk: “Jika saat ini, hatimu bergejolak karena seseorang, maka ini saat yang tepat.”
Wanita yang menyerang Hyun Woo menyebutnya cowok rusa dan memberitahunya kalau matanya indah. Ia pun mencium Hyun Woo.
Eun Bi bertanya apa Chi Soo benar-benar ikut wajib militer, setelah melihat penampilannya. Chi Soo menyeringai, ia adalah Chwa. Apa ia pikir ia akan muncul dengan baju militer yang jelek itu.
Eun Bi bertanya kenapa ia tidak membalas suratnya, kenapa ia tidak menelpon. Chi Soo: “Karena, jika aku mendengar suaramu, aku jadi ingin melihatmu. Dan Jika aku melihatmu, maka aku ingin memelukmu. Jika aku memelukmu…..”Chi Soo tersenyum lebar, “….aku ingin terus mengganggumu.”
Eun Bi: “Kau menyebutnya alasan, Chi Soo brengsek!” Eun Bi berlari mendekatinya dengan penuh kemarahan.
Tapi setelah mereka berdekatan, mereka saling menatap, kemarahan Eun Bi pun menghilang. Kang Hyuk: “Hal yang lain bukan masalah. Ramen terasa lezat jika dimakan saat mendidih.”
Chi Soo menyentuh wajah Eun Bi. Merekapun berciuman dan salju mulai turun. ( oalah... ciuman muyu... heheh)
THE END
No comments:
Post a Comment