Hyun Ki Joon CEO dari hotel World, hotel yang ternama di Korea. Ia memiliki wibawa
yang besar. Semua orang segan padanya. Apalagi pada hari-hari seperti
ini, ketika esok akan diadakan resepsi pernikahan yang besar.
Semua
persiapan telah dilakukan, tapi Ki Joon ingin memeriksa semuanya
sendiri. Tak ada debu setitik pun yang boleh menempel. Tak ada lampu
yang boleh mati.
Namun persiapan itu tak ada gunanya jika calon pengantin wanitanya (CPW) sekarang berada di meja resepsionis dan menangis. Mereka mencurigai kalau calon pengantin prianya (CPP) berselingkuh dan meminta petuga resepsionis untuk memberikan informasi kamar yang disewa pasangan yang baru saja masuk.
Tentu saja hal itu tak dapat dilakukan, karena pihak hotel tak dapat memberikan informasi rahasia tersebut.
Ki Joon yang
mendengarnya, memberi ijin untuk memberi tahu pada CPW itu. Bahkan ia
dan beberapa pegawai, mengantar mereka ke depan pintu kamar CPP yang
berselingkuh itu.
Namun CPW
rupanya ragu untuk meneruskan kecurigaanya. Bukan karena ia percaya pada
CPP-nya. Namun karena segala tetek bengek yang telah ia lakukan selama
ini. Resepsi, bulan madu, bahkan gaun pengantinnya. Apa yang harus ia
lakukan dengan semua itu jika perselingkuhan calon suaminya terbukti?
Ki Joon
mendesah kesal. Ia berpikir kalau wanita yang akan menikah, sebenarnya
menikah dengan pernikahan itu sendiri bukan dengan prianya.
Akhirnya Ki
Joon yang melakukannya. Ia mengetuk pintu kamar, dan menanyakan
bagaimana pelayanan room service dari pegawai hotelnya. CPP tentu saja
mengeluh karena room servicenya sangat lambat dan timing-nya tidak pas.
Mmhh.. tidak pas untuk apa?
Mmhh.. tidak pas untuk apa?
Dan CPP pun
mendapatkan room servicenya. Tamparan kue di wajahnya. Dan ia harus
bersiap akan kemarahan tiga orang wanita yang memukulinya bersama-sama.
Ki Joon meminta manager Park untuk memberi kesempatan bagi CPP dan teman-temannya selama 10 menit dan mengantar mereka pulang.
Begitulah
sosok Hyun Ki Joon, CEO Hotel World, yang tak segan-segan menggagalkan
resepsi pernikahan, walaupun mungkin akan merugikan pihak hotel.
Dan ia pun tak
segan-segan mengancingkan kancing baju pegawainya yang lepas. Walapun
pegawainya itu sudah hampir mati ketakutan. Takut dipecat mungkin.
Sementara di
sisi lain kota Seoul ada Gong Ah Jung, Pegawai Negeri Sipil yang sedang
menyelenggarakan acara kebudayaan. Saat Menteri Kebudayaan memuji acara
tersebut dan menanyakan ide brilian siapakah ini. Ah Jung pun mengangkat
tangan, mendahului atasannya, Pak Ahn, yang ia tahu pasti akan
mengambil semua pujian atas ide orang lain.
Dan Ah Jung pun diwawancarai oleh TV Nasional tentang keberhasilan acara ini.
Namun ada hal
yang luput dari perhatian mereka. Ada sarang lebah besar yang bertengger
di pohon, yang jatuh dan menyerbu acara Ah Jung.
Dan sekarang menjadi ambulans.
Pria ini mengibarkan bendera sebagai rasa kebanggaan pada Republik of Korea?
Lihat lebih jelas lagi, karena ia menggunakan bendera itu untuk mengusir lebah yang akan menyengatnya.
Ah Jung tak dapat menenangkan massa, malah ia harus berperang dengan lebah. Dan badannya tersengat lebah dengan sukses.
Singkat kata
acara ini menjadi malapetaka. Bos besar masih berada di UGD beserta 30
orang yang lainnya. Pak Ahn marah pada Ah Jung, yang hanya bisa memberi
ide tanpa melakukan pekerjaannya dengan benar.
Ah Jung
menolak kalau serangan lebah itu karena kesalahannya. Dan pasti Pak Ahn
senang karena acara yang ia buat jadi kacau balau, kan? Pak Ahn
menyuruhnya membuat surat permintaan maaf agar semuanya selesai dengan
baik. Namun Ah Jung tak mau, karena serangan lebah bukan kesalahannya.
Jika memang Pak Ahn memaksa, maka lebih baik ia mengundurkan diri saja.(hahahha)
Dan Ah Jung pun meninggalkan kantor, tak mempedulikan sengatan lebah di badannya yang belum terobati.
Hyun Sang Hee, adik dari Hyun Ki Joon, baru saja pulang ke Seoul. Dan kemana tujuan dia selanjutnya? Rumah?
Coba tebak lagi.
Karena
begitu menjejakkan kaki di Seoul, ia langsung pergi ke Night Club dan
menggodai teman wanita kenalan lamanya. Untungnya (atau sialnya?) ia
bertemu dengan Ah Jung yang sedang mabuk sambil menulis surat
pengunduran dirinya. Ia menyuruh semua orang agar diam. Kenapa sangat
ribut sekali di sini?
Hehehe.. Ah Jung mabuk? = Cute drunk girl.
Rupanya Sang
Hee pun berpikiran sama karena ia lantas mendekati Ah Jung dan bertanya
surat pengunduran diri macam apa yang ditulis di serbet? Ia mengambil
serbet itu, dan mengetahui nama gadis mabuk itu. Gong Ah Jung.
Namun bukan itu saja yang menarik perhatiannya. Apakah ia yakin ingin memberikan surat pengunduran diri macam ini?
Ah Jung pun dalam mabuknya,mengiyakan.
“Aku akan menyeka ingusku dengan surat itu, dan melemparkannya pada bosku.” |
LOL.
Ah Jung
berharap hari Senin segera tiba, agar ia dapat melemparkan surat itu ke
kantor. Tapi surat itu sudah menghilang beserta cowok asing itu.
Ternyata Sang
Hee langsung kabur melihat Ki Joon yang mencarinya di diskotik itu.
Betapa cepat kakaknya menemukan dia. Saat di luar, ia bertemu dengan
teman lamanya, dan ia pun langsung meloncat naik ke dalam mobil mereka.
Dan
meninggalkan Ki Joon dan Ah Jung. Yang terakhir meneriakinya pencuri dan
berjanji akan menghabisinya saat mereka bertemu lagi.
Ki Joon
menyadari kalau gadis aneh itu mungkin mengenal Sang Hee. Belum sempat
ia bertanya lebih jauh, tiba-tiba Ah Jung jatuh pingsan.
Dan jatuh pingsannya adalah jatuh pingsan paling lucu sedunia. Andai saya bisa membuat moving picture..
Menyadari
kalau gadis di depannya ini benar-benar pingsan, Ki Joon pun membawa Ah
Jung ke rumah sakit. Ia menunggui Ah Jung semalaman. Dan pagi harinya,
saat menunggu Ah Jung sadar, Ki Joon baru menyadari kalau kancing baju
Ah Jung terbuka. Ia pun akan mencoba mengancingkannya, tapi ia urungkan
niatnya. Ia hanya menarik selimut untuk menutupi bagian tubuh Ah Jung
yang terbuka.
Dan saat itulah Sleeping Beauty terbangun dari tidurnya.
Pertama kali yang dipikirkan Putri tidur ini adalah betapa tampannya pria itu dan bertanya-tanya siapa dia? Ia pun tersenyum.
Namun pangeran kabur untuk memberi tahu kalau pasiennya sudah bangun.
Dokter
memeriksa Ah Jung dan memberitahunya kalau ia dapat mati karena minum
alcohol setelah tersengat racun. Ah Jung pun jadi paranoid. Ia langsung
merasa tubunya panas dingin.
Pasien
disebelahnya menenangkannya dan memberinya jeruk. Jika Ah Jung tak boleh
makan jeruk, berikan saja pada suaminya. Rupanya ia salah menyangka
kalau Ki Joon adalah suami Ah Jung.
Ah Jung
membantah kalau dia sudah bersuami. Begitu pula Ki Joon yang datang dan
menjelaskan kalau ia bukan suami juga pacar Ah Jung
Melihat Ah
Jung menggaruk luka sengatan, menggaruk rambutnya dan menyeka hidungnya,
Ki Joon tak percaya kalau adiknya akan berhubungan dengan gadis aneh
ini. Maka ia memutuskan untuk pergi.
Namun
kepergiannya ditahan oleh Ah Jung yang merasa harus berterima kasih pada
Ki Joon yang telah berbaik hati membawanya ke rumah sakit dan
menungguinya. Ia meminta nomor telepon Ki Joon agar dapat mengganti
uangnya, namun Ki Joon tak mau memberi.
Rupanya ucapan
terima kasih itu ditanggapi lain oleh Ki Joon. Ah Jung yang baru
menyadari kalau Ki Joon mungkin berpikir kalau ia menyukai dan ingin
mengejar Ki Joon menjadi kesal. Walaupun rasa kesal itu tak dapat
diluapkannya karena Ki Joon sudah pergi.
Ternyata Ki
Joon masuk kerja dengan kaos adalah hal yang baru pertama kali terjadi.
Semua orang terkejut melihat penampilan Ki Joon pagi ini. Mungkin semut
pun juga berhenti mengais gula, melihat penampilan Ki Joon. Termasuk
Tantenya.
Tante Oh datang
ke ruangan untuk mengingatkan kencan matseon-nya. Ia juga bertanya
tentang keberadaan adiknya. Rupanya mereka berbeda pendapat dalam
menghadapi Sang Hee. Tantenya ingin bersikap keras, sementara Ki Joon
ingin melindungi. Dan apa yang didapat Ki Joon karenanya?
Tendangan di
kaki dilakukan. Untung kepalanya tak dipukul. Tantenya pun mengancam Ki
Joon agar segera menikah dalam tahun ini, kalau tidak ia akan mengambil
alih perusahaan.
Ancaman yang basi, karena tahun lalu pun Tante Oh juga mengancam seperti itu.
Ah Jung pulang ke rumah dan mendapati ayahnya tenang-tenang saja melihat putri
sematawayangnya tak pulang ke rumah. Ayah macam apa yang tak
mengkhawatirkan putrinya sama sekali? Kebanyakan, seorang ayah akan
melaporkan ke kantor polisi.
Ayahnya
menjawab kalau Ah Jung pun bukan gadis kebanyakan. Dan juga ia telah
melihat beritanya di televisi. Untung ayah merekamnya jadi Ah Jung tahu
isi beritanya.
Yang tidak
menyenangkannya sama sekali. Karena bukan wawancara yang disiarkan, tapi
laporan serbuan lebah. Hal itu membuat ia terkenal di sepanjang jalan.
Maka yang
pertama kali ia lakukan adalah merubah bentuk rambutnya agar ia tak
dikenali. Di sana ia bertemu dengan Ki Joon dalam format dua dimensi
alias interview di majalah.
Dan ia juga
bertemu dengan teman SMA-nya, So Ran yang langsung membawa Ah Jung untuk
bertemu dengan Jae Bum. Yang kebetulan adalah cinta pertamanya.
Seperti ingin
menyombongkan diri, So Ran menyuruh Jae Bum untuk tidak mengungkit
masalah pernikahan karena menikah muda seperti mereka adalah suatu
keahlian.
Ah Jung menjadi panas mendengarnya. Untungnya teleponnya bordering, dan ia pun kegirangan menerimanya.
Dan Ah Jung pun seperti malu-malu kucing, berkata manja dan memanggil ‘Sayang’ di telepon dan berkata manja pada orang ..
.. yang menawarkan barang padanya.
Bwahaha…
So Ran pun
kaget mendengar percakapan Ah Jung. Dengan polos Ah Jung bertanya apakah
So Ran tak mendengar kabar pernikahan mereka?
Rupanya
pertemanan mereka dahulu sangat membekas di benak Ah Jung. Ia belajar
keras untuk ujian penerimaan PNS. Saat Jae Bum datang, Ah Jung mengagumi
Jae Boom yang dianggapnya sangat keren. Namun So Ran mengatakan kalau
Jae Bum biasa-biasa saja.
Akhirnya hasil
ujian telah diumumkan. Ah Jung dinyatakan lulus, dan So Ran pun
menyelamatinya. Ia juga minta agar Ah Jung menyelamatinya karena Jae Bum
dan ia telah jadian.
Ah Jung tak
dapat melupakan hal itu. Bagaimana mungkin So Ran jadian dengan Jae Bum
sementara ia tahu kalau Ah Jung menyukai Jae Bum?
Pagi harinya,
Ah Jung pergi ke hotel untuk membayar uang rumah sakit pada Ki Joon.
Petugas resepsionis tak mau menerima titipan uang Ah Jung, dan
memintanya untuk memberikan langsung pada Ki Joon.
Ternyata di
café, Ki Joon sedang duduk sendirian. Saat melihatnya, Ki Joon tersenyum
dan Ah Jung pun bertanya dalam hati, apakah Ki Joon sedang menunggunya?
Ternyata Ki Joon sedang menunggui teman kencan matseon-nya.
Sambil
menunggu kencan Ki Joon usai, ia memesan jus tomat dan duduk dekat Ki
Joon. Termasuk ingin mendengar percakapan Ki Joon. Ah Jung adalah gadis
yang ingin tahu segalanya.
Karena tak mendengar jelas percakapan mereka, ia berjinjit agar lebih dekat lagi. Dan berjinjit lagi, berjinjit lagi..
.. dan kursinya pun terbalik.
Ia sangat malu
sampai tak berani membuka matanya. Ki Joon yang menyadari siapa gadis
yang membuat keonaran itu akhirnya menyelamatkannya dengan menggendong
Ah Jung yang pura-pura tak sadarkan diri.
Kejadian menggendong itu tak luput dari pengamatan semua karyawan. Ah Jung pun bertanya-tanya kenapa Ki Joon mau menggendongnya.
Salah seorang
teman Ah Jung mengenali Ah Jung, dan bertanya apa yang sedang terjadi.
Pelayan menjawab kalau gadis itu ketumpahan jus tomat. Hal itu malah
membuatnya semakin curiga. Mengapa Ah Jung digendong, jika hanya
ketumpahan jus tomat?
Di dalam
kamar, Ki Joon melemparkan Ah Jung yang langsung lari kekamar mandi dan
mencoba membersihan noda jus itu. Manager Park datang untuk memberikan
tas Ah Jung.
Ki Joon
meminta Ah Jung pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. Ia tak
ingin kalau ia akan dituntut karena ini. Ah Jung berkata kalau ia datang
ke hotel ini bukan karena ingin menuntutnya, tapi ingin membayar biaya
rumah sakit kemarin. Ia tahu tempat kerja Ki Joon dari majalah yang ia
baca.
Ki Joon tak ingin uangnya diganti. Tapi Ah Jung memintanya menerima uang ganti tersebut, karena ia adalah Pegawai Negeri (jika menerima uang akan dikira uang suap).
Ki Joon tak ingin uangnya diganti. Tapi Ah Jung memintanya menerima uang ganti tersebut, karena ia adalah Pegawai Negeri (jika menerima uang akan dikira uang suap).
Ah Jung kesal
dengan perlakuan Ki Joon. Ia Jadi saat Ki Joon menawarinya baju ganti,
ia menolak dan pergi dengan pura-pura terluka. Ia menakuti para tamu
hotel yang berpapasan dengannya dan melihat noda darah di atas bajunya
dengan berkata, “Ini bukanlah tempat yang pantas untuk menginap.
Bagaimana mungkin ada hotel yang seperti ini.”
Ki Joon melihat uang yang diberikan padanya, dan uangnya pun pas, lengkap dengan recehannya. Ia pun tersenyum melihat tumpukan uang itu.
Sang Hee pergi ke suatu studio seni dan bertemu dengan temanny, Suk Bong. Ia meminta Suk Bong untuk membiarkannya tinggal di tempatnya. Namun Suk Bong menyuruh Sang Hee untuk pulang ke rumahnya saja. Sang Hee tak mau pulang. Di sakunya tersimpan serbet pengunduran diri Ah Jung, dan ia tersenyum mengingat pertemuan mereka.
Yang rupanya
masih dicari oleh Ah Jung. Hari Senin tiba, Ah Jung memberi tahu kalau
ia tak dapat memberikan surat pengunduran dirinya, karena seseorang
telah mencurinya. Maka ia memberikan surat permintaan maaf.
Teman kerjanya tertawa, karena mendengar sesuatu yang kedengaran seperti dusta, tapi terdengar meyakinkan, dan membuat mereka percaya. Ah Jung memang memiliki kemampuan untuk membuat orang yakin pada dirinya.
Teman kerjanya tertawa, karena mendengar sesuatu yang kedengaran seperti dusta, tapi terdengar meyakinkan, dan membuat mereka percaya. Ah Jung memang memiliki kemampuan untuk membuat orang yakin pada dirinya.
Hehe..
Kejadian di
hotel itu ternyata tak berhenti diperbincangkan. Dan gosip pun menyebar
cepat. So Ran dan teman-temannya memiliki berita yang berbeda-beda, dan
mereka pun menggabungkan dengan asumsi mereka sendiri.
Berita awal Ah
Jung yang ketumpahan jus tomat dan digendong seorang laki-laki,
menyebar dan dilebih-lebihkan sehingga berita akhir yang diterima adalah
Ah Jung menikah dengan seorang konglomerat.
LOL
Dan berita itu
sampai juga ke telinga Ki Joon. Ia bertemu dengan teman kencannya yang
menyuruhnya pergi, dan ia berjanji tak akan memberitahukan hal ini pada
orang tuanya. Ki Joon tak tahu apa yang ia bicarakan. Namun teman Ki
Joon datang dan menyelamatinya.
Kenapa Ki Joon menikah tanpa pemberitahuan?
“Menikah? Aku? Omong kosong macam apa ini? |
No comments:
Post a Comment