Saturday, March 17, 2012

Sinopsis Lie To Me Episode 2

Ah Jung menelepon dan meminta untuk bertemu dengan Ki Joon  diam-diam.




Di tepi sungai Han yang didatangi banyak orang. Bukankah tempat ini malah tempat yang didatangi banyak orang. Hampir setiap drama memiliki adegan yang berlatar belakang Sungan Han. Bahkan tempat itu juga dipakai sebagai tempat pemotretan pre wedding. 

Tentu bukan di situ. Ah Jung yang sudah menyamar sebagai artis yang sedang menyamar sudah menyiapkan tempat khusus bagi mereka untuk bicara empat mata.

Di mana lagi kalau bukan di paddle boat bebek yang kotor dan menjijikkan. Ki Joon tak habis pikir, kenapa Ah Jung memilih tempat seperti ini? Jika ingin tempat yang sepi, lebih baik mereka pergi ke gunung saja.


Ah Jung tak mau pergi ke gunung. Karena sekarang hiking sangat populer, jadi gunung sudah tak sepi lagi. Semua orang tak akan pernah berpikir kalau -Hyun Ki Joon yang itu- akan menaiiki paddle boat bebek ini. Iya kan? Begitu juga dirinya. 


Dan ayo kayuh pedalnya, kalau tidak perahu ini tak akan jalan dan mereka tak akan bisa berbicara dengan tenang. Maka melajulah mereka berdua ke tengah sungai.


Di tengah sungai, Ah Jung menjelaskan kalau gosip itu mungkin bermula darinya. Ia dibuat panas oleh ejekan temannya. Untuk membalasnya ia berkata kalau ia sudah menikah.

  “Tapi kau tak pernah mengatakan kalau kau menikah dengan Hyun Ki Joon.”
Ah Jung memuji Ki Joon cerdas karena cepat menangkap maksudnya.

Mereka tak sempat meneruskan pembicaraan karena terganggu oleh perahu lain yang berisi pasangan yang sedang bertengkar.Dan wanita yang berada di perahu itu terdorong keluar perahu dan meminta tolong.


Sepertinya Ah Jung tipe gadis yang bergerak dulu baru berpikir. Karena ia langsung meloncat ke sungai untuk menolong wanita itu.


Namun ia lupa kalau ia tak dapat berenang, dan akhirnya minta tolong juga.
 xz    

LOL.


Ki Joon, yang sempat ragu karena banyak orang menghampiri tepi sungai, akhirnya melompat dan menolong dua wanita yang (tidak mungkin) tenggelam (karena itu gunanya pelampung, kan?). 


Setelah mereka sampai ke tepi sungai, penonton yang mengerumuni mereka dan bertepuk tangan memuji keberanian Ah Jung dan Ki Joon.

Ah Jung pun  malu-malu menerima ucapan selamat, namun Ki Joon menutupi mukanya karena malu. Tak setiap hari ia melompat ke sungai untuk menyelamatkan tak hanya satu, tapi juga dua wanita.


Dan Ki Joon pun sebenarnya kesal karena tindakan Ah Jung yang tak dipikirkan terlebih dahulu. Bahkan ia lebih kesal lagi mendapati dompet, handphone dan kunci mobilnya hilang saat melompat ke sungai. Ah Jung pun berbaik hati menawarkan tumpangan pada Ki Joon. Namun Ki Joon yang egonya tinggi langsung menolaknya.


Ah Jung tak sakit hati dengan penolakan itu. Ia pun beranjak masuk ke dalam mobil.

Namun didahului oleh Ki Joon yang buru-buru masuk ke mobil Ah Jung, karena orang-orang yang ditepi sungai tadi mulai datang dan menghampiri mereka.


LOL. Bahkan Ah Jung pun tak kuasa menahan tawanya melihat Ki Joon harus menelan ludahnya sendiri. 

Ki Joon sepertinya belum pernah menaiki mobil kecil, karena ia bahkan terjengkang saat mencari posisi duduk yang pas. Maka ia pun harus rela bersempit-sempitan di dalam mobil mini Ah Jung.


Namun Ah Jung pun sepertinya belum pernah masuk ke rumah super besar, karena ia terkagum-kagum melihat rumah Ki Joon. Bahkan ia bertanya berapa harga rumah Ki Joon. 


Ki Joon pun langsung mengatakan kalau gaji PNS tak akan dapat membeli rumah ini. Tersindir, Ah Jung pun berkata,

“Memang siapa yang mau membelinya? Aku hanya akan mencari pria kaya yang.. Ups, becanda kok.”
Ki Joon hanya dapat menatap galak pada Ah Jung yang tersenyum-senyum sendiri. Akhirnya mereka membicarakan lagi cara menanggulangi gosip yang terlanjur menyebar. Ah Jung langsung meminta Ki Joon mengumpulkan teman-teman yang salah paham padanya, dan ia sendiri yang akan menjelaskan duduk perkaranya.
  
Sepertinya semua hal terasa sederhana bagi Ah Jung. Benar, karena hal itu memang tak rumit. Ah Jung berkata kalau dia yang memulai semua ini maka ia juga yang akan mengakhirinya.


Ki Joon heran mengapa Ah Jung mau melakukan hal ini. Bukankah kemarin ia berkata kalau ia juga tak bersalah?

“Karena dalam hal ini, aku juga menjadi korban. Aku tak suka orang mengira kalau aku telah menikah denganmu.”
Penjelasan Ah Jung rupanya mengena di hati Ki Joon. Karena sampai Ah Jung pulang pun kata-kata ‘menjadi korban’ terus terngiang-ngiang di kepalanya.


Hubungan Ah Jung dan ayahnya rupanya lebih dari sekedar hubungan ayah dan anak, karena seperti teman baik, Ah Jung menghibur ayahnya yang sedih karena salah satu temannya masuk penjara (ia tak berhasil membela temannya di persidangan). Ayah berkata kalau Ah Jung memiliki masalah hukum, ayah yang akan maju membelanya.


Dengan gugup Ah Jung menjawab kalau ia tak seperti teman ayah yang masuk penjara. Ia meyakinkan ayah (dan meyakinkan diri sendiri) kalau ia tak mungkin memiliki masalah hukum.

Sekarang penilaian Ki Joon terhadap Ah Jung berubah lebih baik. Jadi saat sekretaris Hoon menanyakan pertemuannya dengan Ah Jung, Ki Joon hanya menjawab kalau ia mungkin memang telah salah paham pada Ah Jung selama ini.


Namun ketika Manager Park melaporkan tentang ijin syuting sebuah drama di hotel mereka, Ki Joon malah menanyakan pendapat Manager Park tentang gosip pernikahannya. Manager Park yang juga teman sekolah Ki Joon mengatakan ia tak memiliki komentar karena hubungan mereka adalah hubungan professional.


Dan bagaimana gosip Ah Jung yang digendong di hotel menjadi Ah Jung telah menikah dengan konglomerat hotel? Karena ada temannya yang katanya menghadiri pernikahan Ah Jung.


Hehehe.. Gosip, semakin digosok semakin sip.

Tapi So Ran tak mau mempercayai hal itu. Apalagi yang menghadiri pernikahan Ah Jung adalah teman mereka yang juga mengaku telah menghadiri pernikahan Angelina Jolie dan Brad Pitt.

Bwahahaha..

So Ran juga menambahkan mana mungkin seorang konglomerat mau menikahi gadis seperti Ah Jung. Temannya langsung menuduh kalau So Ran cemburu pada kesuksesan Ah Jung. Bahkan sejak sekolah dulu. Namun So Ran langsung membantahnya, karena ia melihat Ah Jung secara obyektif.


Temannya berpikir kalau So Ran cemburu pada Ah Jung. Ah Jung adalah lulusan universitas yang lebih bagus dari So Ran dan ia pun juga lulus ujian PNS. Jika seorang teman berhasil, maka teman lain seharusnya menyelamatinya.


So Ran marah mendengar kata-kata itu. Saking marahnya, ia mengalami sakit perut.

Seperti yang dijanjikan, Ah Jung menemui  Sang Hee untuk mengambil surat pengunduran dirinya. Namun sepertinya Ah Jung harus melupakan surat itu karena surat itu sudah menjadi tisu WC yang digunakan oleh Suk Bong.


Ah Jung marah, karena surat itu bukan sekedar surat pengunduran diri. Tapi surat itu adalah harga diri dan kehormatannya. 


Ia pun pergi meninggalkan Sang Hee, namun Sang Hee bukan tipe pria yang membiarkan seorang gadis marah padanya. Maka ia memeluk Ah Jung untuk meredakan amarahnya.


Namun mengapa reaksi-nya berbeda dengan gadis-gadis biasanya? Ah Jung malah mengatakan kalau peluk memeluk ini adalah tindakan yang melanggar hukum. Maka karena memeluk tidak meredakan amarah, maka ia menawarkan makan siang lengkap sebagai pengganti surat pengunduran dirinya.


Tapii… Ah Jung punya pemikiran lain. Setelah banyak gadis yang mengerling pada Sang Hee, maka ia memutuskan untuk mengajak Sang Hee pergi ke suatu tempat. Dan jangan salah sangka dulu, karena tempat itu adalah tempat dimana ia akan memutuskan pacarnya.


Namun Sang Hee tak setuju dengan penampilan Ah Jung. Penampilannya memang cocok untuk PNS, tapi tidak untuk mengatakan kalau ia tak menyukai seorang pria. Maka Sang Hee mengajak Ah Jung untuk memilih baju yang menggoda dan glamour.


Every drama must have Pretty Woman moment, right? Tapi untuk Ah Jung ia harus membayarnya sendiri .
Dan saat di kasir, Ah Jung baru sadar kalau harga baju dan perhiasannya itu muaahall sekali. Tapi Sang Hee berpendapat kalau gajinya pasti mencukupi untuk membeli baju tersebut. Sejak kapan gaji PNS bisa tinggi? Akhirnya Ah Jung pun rela membeli baju tersebut dengan kartu kreditnya.


Tapi tetap tak rela. Ah Jung memegang erat kartunya, menunggu akal sehatnya muncul dan membatalkan tindakan impulsive buyingnya, namun Kasir lebih kuat untuk mengambil dan menggesek kartu Ah Jung.

Ah Jung sampai tak dapat berjalan normal karena pengeluarannya hari ini yang luar biasa. Kakinya masih gemetaran mengingat harga baju yang dipakainya ini. Sang Hee pun mengaku kalau sebenarnya ia ingin membayari baju tersebut, namun ia takut Ah Jung menolak karena harga dirinya.


LOL.. baju mahal dan surat pengunduran diri adalah dua hal yang berbeda.

Namun saat Sang Hee menanyakan tujuan mereka, giliran kaki Sang Hee yang gemetar. Hotel World?


Bahkan Ah Jung harus menyeretnya keluar mobil agar Sang Hee mau mengikutinya masuk ke dalam hotel. Sang Hee yang tak mau ketahuan, mencoba ‘cool’ dengan menutup mukanya sedikit. Namun saat Sekretaris Hoon menyapa Ah Jung, ia pun kehilangan gaya cool-nya.


Ia langsung melarikan diri ke pintu darurat, yang langsung dikejar oleh Ah Jung. Namun pengejaran Ah Jung tanpa hasil, karena Sang Hee dapat kabur untuk kesekian kalinya.


Sekretaris Hoon yang sudah menunggu Ah Jung kebingungan melihat Ah Jung lari mengejar seorang pria. Saat itulah ia bertemu dengan Jae Bum yang menemani So Ran datang ke hotel World untuk memastikan kebenaran gosip pernikahan Ah Jung, namun para pegawai Ki Joon tak mau memberitahukannya.


Di depan So Ran, Jae Bum bertanya pada Sekretaris Hoon tentang masalah temannya, namun So Ran yang belum menangkap tentang masalah hukum teman dari relasi Jae Bum itu hanya mengisyaratkan agar segera pergi.


Ki Joon mulai tak sabar akan datangnya Ah Jung. Teman-temannya mulai menyelamatinya, walaupun Ki Joon mencoba menyangkal pernikahan itu.


Ia menelepon Ah Jung yang berjanji segera ke tempat pertemuan. Namun Ah Jung ingin merapikan penampilannya dahulu.


Tapi di toilet ia bertemu dengan So Ran yang masih sakit perut. Walaupun begitu mulut So Ran masih tajam juga. Ia turut berbahagia atas pernikahan Ah Jung, karena ia khawatir kalau Ah Jung akan patah hati selamanya karena Jae Bum memlih dirinya. Ia takut Ah Jung akan patah hati saat tahu kalau Jae Bum tak menyukai Ah Jung. Bahkan Jae Bum memohon pada So Ran agar menjauhkan Ah Jung darinya.


Ah Jung tahu kalau semua yang So Ran katakana adalah bohong, tapi tetap saja menyakitkan mendengarnya. 


Apalagi saat So Ran mengatakan,

So Ran: “Kau pikir aku yang mengkhianatimu? Kau salah, karena aku malah membantumu. Karena jika aku memberitahukan tentang hubunganku dengan Jae Bum sebelum ujian PNS-mu, maka kau akan patah hati dan tak mau belajar. Karena aku menjaga rahasialah, kau bisa lulus ujian PNS. Pikirkan baik-baik, dan lakukan pekerjaanmu dengan baik. Suatu hari nanti kau akan menemukan pria yang baik.”

Ah Jung: “Kau..”

So Ran : “Bagaimana aku tahu kalau kau berbohong? Maaf, tapi aku tahu sejak awal karena kau terlalu malu, maka kau berpura-pura telah menikah. Aku hanya ingin berkata satu hal. Aku adalah So Ran dan kau Ah Jung. Untuk mengalahkanku, jangan menyebarkan gosip yang aneh.

Ah Jung : “Apa yang telah kulakukan?”

So Ran: “Apa kau pikir orang akan percaya kalau kau sudah menikah? Apakah itu masuk akal? Bagaimana mungkin kau dapat menikahi sesorang yang lebih baik dariku. Kau memiiki kemampuan untuk membuat orang percaya pada sesuatu hal yang tak masuk akal.

Ah Jung: “Jadi kau tak suka melihatku lebih sukses darimu? Aku harus menikah denan orang yang kurang berhasil agar kau puas?”

So Ran: “Tentu saja. Sebab akan menyalahi hukum alam kalau kau menikah dengan orang yang lebih baik dariku.”



Ah Jung sampai kehilangan kata-kata mendengar penghinaan So Ran. Penghinaan itu semakin perih saat ia keluar dan melihat Jae Bum yang menunggu So Ran di depan toilet. Pada saat yang bersamaan, Ki Joon datang dan melambaikan tangan, tersenyum lega karena menemukan Ah Jung yang terlambat datang.


Dan saat itu Ah Jung berkata dalam hati, “Kadang-kadang aku berpikir dengan hati, bukannya dengan otak. Dan jika itu terjadi, pasti terjadi suatu insiden.”

  “Sayang! Aku di sini.”
Jae Bum dan So Ran menoleh kaget. Dan Ki Joon pun, yang juga kaget, menurunkan tangannya dan menatap Ah Jung garang.

No comments:

Post a Comment