Monday, June 25, 2012

sinopsis Big episode 2


Da-ran menyeret Kyung-joon hendak membawanya ke rumah sakit. Ia berkata Kyung-joon jadi seperti ini saat di rumah sakit jadi bisa dibilang karena kesalahan pihak rumah sakit. Mereka harus pergi ke sana untuk mencari tahu. Mereka akan bertanggungjawab dan menukar balik Yoon-jae - Kyung-joon.
“Apa yang bisa kita ketahui dari mereka? Aaaah..ini tunanganku tapi sepertinya kalian membuat keduanya tertukar jadi kalian harus bertanggungjawab dan menukar mereka kembali. Apa kau akan bilang begitu?” tanya Kyung-joon.
Da-ran tahu ia mungkin akan dianggap gila oleh dokter tapi rumah sakit akan membantu mereka mencari penyelesaiannya.
“Benar, mereka akan bilang kau tidak waras, dan untuk menyembuhkanmu kita bertiga akan dikurung di rumah sakit. Teacher Gil, aku, dan tubuhku akan tinggal di rumah sakit untuk waktu yang lama. Jika kau mau pergi, pergilah sendiri. Aku benci rumah sakit.”
k2h-00013 k2h-00014
Da-ran menarik tangan Kyung-joon, “Kau tidak bisa melarikan diri dari masalah hanya karena kau tidak menyukainya. Berhentilah bersikap seperti anak kecil!”
“Tapi aku memang anak kecil! Aku baru berusia 18 tahun,” sahut Kyung-joon.
“Benar, karena itu anak kecil harus menurut pada orang dewasa. Ayo kita pergi, Kang Kyung-joon.”
“Berhentilah memperlakukanku seperti anak kecil. Wajah ini bukan wajah anak kecil,” Kyung-joon menunjuk wajah ‘Yoon-jae’.
“Apa kau sedang mempermainkanku?” Da-ran jadi kesal.
“Teacher Gil, kaulah yang frustrasi dan bersikap seperti anak kecil. Berhentilah bermain-main. Tidak bisakah kau mencoba mengerti apa yang telah terjadi?”
“Baiklah, jelaskan padaku,” Da-ran menyerah.
Kyung-joon menaruh 2 robot di meja yang ditutupi gelas. Robot kuning ditutup gelas besar (Yoon-jae), robot biru ditutup gelas kecil (Kyung-joon).
k2h-00027 k2h-00029
“Sesuatu yang salah terjadi,” Kyung-joon membenturkan kedua gelas.
dia menjelaskan ketika tubuh mereka bertabrakan roh mereka keluar dari tubuy mereka masing masing, dan kenapa mereka sampai bertukar jiwa begitu itu dikarnakan karena roh yoon jae yang salah masuk kedalam tubuh ku..
k2h-00033 k2h-00046
“Yoon-jae-ssi adalah orang yang sangat berhati-hati,” bela Da-ran. Kyung-joon kesal melihat  Da ran yang selalu membelanya “Dia bukan tipe orang yang bisa salah mengambil tempat orang lain.”

Kyung joon memberikan jalan keluar sambil memutar mutar gelas dia menjelaskan , bahwa agar mereka bisa kembali seperti dulu maka mereka harus bertubrukan lagi.

Da-ran hanya melongo lalu mengambil robot biru dengan gelas besar (Yoon-jae dalam tubuh Kyung-joon).
“Yoon-jae-sshi, mengapa semua bisa seperti ini? Mengapa kau pergi pada tubuh seperti itu?” tanyanya sedih sambil mengelus-elus gelas.
“Pada tubuh seperti itu?” protes Kyung-joon. “Aku juga tidak suka tubuh ini!” Kyung-joon memukuli dadanya dan menjambak rambutnya dengan kesal. Ia mengambil coke di kulkas untuk meredakan kekesalanya.
k2h-00062 k2h-00071
Da-ran cepat-cepat merebut coke itu dan menaruhnya kembali ke kulkas. Ia berkata Yoon-jae tidak pernah minum minuman bersoda. Ia meminta Kyung-joon minum minuman lain.
“Ini bukan tubuhmu. Ini tubuh Yoon-jae-sshi. Sebelum kau kembali ke tubuhmu, aku harap kau menghargai tubuhnya.”

k2h-00079 k2h-00082
Kyung-joon frustrasi. Da-ran mengamati tangannya dan berkomentar ada goresan di sana. Ia bahkan meniup-niup tangan Kyung-joon hoalag....
“T-tunggu sebentar. Sebelum kau menginspeksi tubuh ini, kuharap rohku bisa bersembunyi untuk sementara. Tapi hal itu tidak bisa. Jika kau terus bersikap seperti ini, aku bisa gila,” ujar Kyung-joon.
Da-ran menggenggam tangan Kyung-joon. “Aku meninggalkan tubuh Yoon-jae-sshi dalam tanganmu. Bagiku dia orang yang sangat sangat berharga.”
kyung jjoon benar benar frustasi atas kelakuan Da ran yang terlalu berlebihan
k2h-00099 k2h-00105
Da-ran bertanya apakah Kyung-joon tinggal di rumah itu seorang diri. Bagaimana jika paman dan bibinya mengunjunginya? Mereka tidak boleh melihat Kyung-joon dalam keadaan seperti ini.
“Aku tinggal sendirian dan mereka tidak akan datang ke sini. Pergilah.”
“Apa kau tak apa-apa sendirian? Kau baru mengalami kecelakaan dan keadaanmu tak normal. Kau pasti terkejut. Apa kau benar-benar tak apa sendirian?” tanya Da-ran khawatir.
kyung joon protes dan mengatakan jangan pura pura menghawatirkan ku hanya untuk mengawasi tubuh ini.. pergilah aku kan tidur dengan nyenyyk.. ngrok,,,,, dengkurnya pura pura tidur. Da ran melihat mrlihat kulkas dan yang dia temukan hanyalah miniman soda dan pizza yang sudah beku... Da ran kwatir dan bertanya apakah selam ini kau hanya memakan ini?
k2h-00125 k2h-00129
Keesokan paginya Kyung-joon terbangun di tempat tidurnya yang terasa “makin” kecil.
“Too big,” keluhnya. Sesuatu melintas di pikirannya. Kyung-joon duduk dan tersenyum nakal. Ia tidak perlu pergi sekolah. “Yess!!”
Kyung-joon melihat semangkuk bubur telah terhidang di meja. Ia terkejut ketika melihat kulkasnya dipenuhi buah dan minuman bervitamin.
“Kau membeli semua ini untuk tubuh yang berharga ini??” cAku tidak akan memakannya!”
k2h-00144 k2h-00157
Da-ran menjenguk ‘Kyung-joon’ di rumah sakit. Ia duduk di dekat tempat tidur dan menggenggam tangan ‘Kyung-joon’.
“Kau berada di dalam sana, kan? Iya, kan?” tanyanya sedih. Da-ran memejamkan matanya dan menangis. Ia teringat saat Yoon-jae pertama kali menggenggam tangannya.
Kilas balik: Yoon-jae meraih tangan Da-ran dalam genggamannya dengan alasan cuaca yang dingin. Keduanya berjalan-jalan di hari yang bersalju. Da-ran berkata kalau tangan Yoon-jae terasa benar-benar hangat. Yoon-jae berkata mungkin tangannya terada hangat karena ia terus memegangi kaleng kopi.
“Orang bilang, kehangatan tangan sama dengan kehangatan hati pemiliknya. Yoon-jae-sshi berhati hangat, itulah sebabnya tanganmu hangat,” kata Da-ran tertawa malu. Yoon-jae tersenyum senang. Da-ran dengan malu-malu menambahkan hanya tangan Yoon-jae yang terasa hangat seperti itu.
k2h-00172 k2h-00174
“Begitu hangat,” bisik Da-ran pada dirinya sendiri sambil memegangi tangan ‘Kyung-joon’. “Hanya ada satu orang di dunia ini yang memiliki tangan yang begini hangat. Dan dia ada di sini.”
k2h-00179 k2h-00185
Da-ran mengendap-endap pulang ke rumah. Karena rumahnya di belakang restoran ayahnya, ia harus berjalan melewati ayah dan ibunya yang sedang membuat mandoo (pangsit) di restoran. Ia berjalan diam-diam agar ayah ibunya tak memergokinya.
Sebenarnya ayah dan ibunya mengetahui Da-ran tidak pulang semalaman. Ibunya malah senang karena itu artinya Da-ran semalaman bersama Yoon-jae.
“Apa kau harus senang jika puterimu tidur di luar semalaman?” tanya ayah Da-ran.
Ibu Da-ran mengingatkan kalau Da-ran akan menikah sebulan lagi dan selama ini ia selalu pulang tepat waktu. Ia bahkan sudah bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan calon menantunya, tapi ternyata tidak. Ibu Da-ran mengusulkan agar mereka mengundang Yoon-jae ke rumah mereka hari ini dan memanggang belut untuknya (belut dipercaya sebagai obat ‘kuat’ ^^)
“Oh ho! Berhenti pikirkan hal seperti itu!” tegur ayah Da-ran, “Itu hanya akan membuat mereka malu.”
“Benar juga.”
“Kita harus melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.” Ha.
Ayah Da-ran mengusulkan agar mereka membuat mandoo dengan isian belut. Ibu Da-ran tentu saja setuju ^^
k2h-00186 k2h-00202
Kyung-joon tidak memakan bubur yang telah disiapkan Da-ran. Ia tetap memakan pizza-nya. Namun sesuatu yang aneh terjadi. Ia merasa gatal di sekujur tubuhnya.
Da-ran lagi-lagi terlambat datang ke sekolah. Padahal seluruh murid dan guru sedang berbaris di lapangan melakukan upacara. Dan pimpinan sekolah sedang memberikan wejangan. Kepsek memelototi Da-ran yang berkali-kali minta maaf. Tak tega melihat Da-ran dimarahi, guru Na maju selangkah agar Kepsek tak bisa melihat Da-ran.
k2h-00221 k2h-00225
Namun Da-ran belum bisa tenang. Sebuah taksi masuk ke halaman sekolah. Dan dari dalam taksi itu, ‘Yoon-jae’ mengulurkan setengah badannya. Semua orang kebingungan.
Ae-kyung menyikut Da-ran yang hampir tertidur dan bertanya apakah itu ‘Yoon-jae-sshi’nya. Da-ran terkejut. ‘Yoon-jae’ turun dari taksi dan berlari blingsatan menghampiri Da-ran.
“Kakak ipar??” gumam Choong-sik kaget.
“Gil Da-ran!! Beri aku uang! Ayo cepat! Jangan tanyakan kenapa!” seru Kyung-joon sambil melompat-lompat ngga karuan kaya cacing kepanasan.
Da-ran mengeluarkan dompetnya yang langsung direbut oleh Kyung-joon untuk membayar taksi. Kepsek memberi isyarat agar para murid tidak berisik.
k2h-00235 k2h-00254
Pertunjukkan selesai? Ternyata tidak. Kyung-joon kembali melompat-lompat menghampiri Da-ran. Da-ran berusaha menyuruh Kyung-joon pergi tapi Kyung-joon tak peduli.
“Aku hampir gila, tubuhku serasa terbakar (ia mengatakannya seakan ia dibakar api ‘gairah’)!!” serunya panik. Ae-kyung ternganga sementara Da-ran kebingungan. Keadaan semakin tak terkendali saat Kyung-joon membuka kausnya di depan semua orang.
“Lihat! Tubuhku terbakar!”
“Apa kau gila membuka baju di depan semua orang?” tanya Da-ran kaget.
“Ayo, kau harus melihatnya untukku!” Kyung-joon menarik Da-ran pergi.
Kepsek tidak kenal dengan ‘Yoon-jae’. Ae-kyung menjelaskan kalau pria barusan adalah tunangan Da-ran. Poor Guru Na, sepertinya ia baru tahu kalau Da-ran sudah bertunangan. Choong-sik kebingungan melihat tingkah aneh calon kakak iparnya.
k2h-00286 k2h-00287
Da-ran menarik Kyung-joon ke sebuah kelas. Kyung-joon terus mengaduh dan berseru kalau tubuhnya terasa sangat panas dan gatal.
“Ada apa?” tanya Da-ran ikut panik.
“Tubuh Ahjusshi ini aneh sekali!” seru Kyung-joon sambil membuka kausnya dan memperlihatkan bentol-bentol berwarna merah di sekujur tubuhnya.
Da ran mulai mebuka kaos yoon jae tanpa sadar ternyata mereka sudah di toton banyak orang apalagi kepseknya yang kaget setengah mampus.... hahaa
k2h-00323 k2h-00328
Da-ran membawa Kyung-joon menemui dokter sekolah dan ternyata tubuh Yoon-jae alergi jamur yang dia makan pizza bertoping jamur. Setelah minum obat dan mengoleskan salep, Kyung-joon pasti sembuh. Da-ran menatap Kyung-joon dengan kesal sementara Kyung-joon mulai merasa bersalah.
Da-ran dimarahi Kepsek di hadapan semua guru. Semua sudah tahu penyebab sebenarnya kehebohan tadi. Da-ran membungkuk dan meminta maaf pada semua rekannya yang diam-diam menertawakan kejadian tadi.
k2h-00343 k2h-00351
Akibatnya Da-ran terlihat murung dan sedih. Kyung-joon menyadari hal itu karena kesalahannya. Ia berusaha beralasan kalau ia panik karena khawatir terjadi sesuatu pada tubuh Yoon-jae. Itulah sebabnya ia datang ke sekolah mencari Da-ran.dan bertanya apakah dia kena maraah?  Da ran tidak menjawan malah bertanya Pakah kau baik baik saja?
Da-ran mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikannya pada Kyung-joon. Ia menyuruh Kyung-joon pulang dan makan. Juga tak lupa minum obatnya.
k2h-00359 k2h-00364
Kyung-joon berkata ia akan mengembalikan uang Da-ran setelah ia mendapat dompetnya kembali. Tapi Da-ran hanya menunduk menahan tangis. Kyung-joon mengira Da-ran telah dimarahi habis-habisan.
“Aku sedih. Yoon-jae-sshiku seorang yang tampan dan berprinsip. Mendengar orang lain menyebutnya gila, aku merasa sedih dan bersalah padanya. Pulang dan tidurlah di rumah. Jangan membuat masalah lagi dengan berkeliaran. Jika kau memerlukan sesuatu, aku akan membelikannya untukmu.”hahaha kyung joon sangat kesal karena ynag dia pedulikan hanya lah yoon jae
k2h-00373 k2h-00375
Ia mengomel sambil berjalan ke halte bis. Di halte, ia melihat poster model pakaian pria mengenakan jas seperti kim jaejong yah.. Menyadari ia berada dalam tubuh seorang pria dewasa, Kyung-joon berpose meniru model tersebut. ia melihat uangnya yang idak mungkin cukup untuk membelinya. Ia berkata akan membelikan pakaian seperti itu untuk tubuh Yoon-jae setelah ia mendapat dompetnya kembali.
k2h-00387 k2h-00394
Ayah Da-ran pergi ke rumah sakit membawakan mandoo untuk calon menantunya. Ia tampak bangga sekali melihat poster Yoon-jae di pilar rumah sakit. Yoon-jae adalah dokter spesialis anak di rumah sakit itu. Tanpa ia sadari, ‘Yoon-jae’ melintas di belakangnya.
k2h-00402 k2h-00403
Kyung-joon menanyakan nomor kamar tempat Kang Kyung-joon dirawat. Perawat memberitahu nomor kamar Kyung-joon, walau setelahnya mereka berkasak kusuk kalau ‘dokter Seo’ tampak aneh hari ini. Setelahnya, ayah Da-ran bertanya pada para perawat itu di mana letak bagian pediatrik rumah sakit itu (tempat praktek Yoon-jae).
k2h-00409 k2h-00413
Mereka bertemu di depan lift. Ayah Da-ran segera saja memanggil menantunya. Tapi yoon jae yang ini tak kenal dengan ayah Da-ran dan dengan cuek masuk begitu saja ke dalam lift. Ayah Da-ran kembali memanggil calon menantunya.
“Menantu Seo…”
Kyung-joon menatap ayah Da-ran, lalu dengan dramatis memalingkan wajahnya . Hati ayah Da-ran hancur berkeping-keping menatap pintu lift tertutup rapat.hahahha
k2h-00428 k2h-00433
Ayah Da-ran menelepon puterinya. Ia berkata kalau ia bertemu ‘Yoon-jae’ tapi nampaknya ia sangat sibuk. Da-ran terkejut Kyung-joon pergi ke rumah sakit. Ayah Da-ran memberitahu Da-ran kalau ia akan meninggalkan mandoo untuk ‘Yoon-jae’ di bagian informasi.
Da-ran khawatir akan timbul masalah karena Kyung-joon tidak tahu kalau Yoon-jae bekerja di rumah sakit tempat tubuhnya dirawat. Da-ran hendak meminta ijin pulang tapi tak berani bicara saat melihat wajah judes Kepsek.
Guru Na yang baik sadar kalau Da-ran ada keperluan mendesak dan harus pergi. Ia pura-pura marah dan meminta Da-ran menaruh pekerjaannya. Ia beralasan ia sudah melihat data yang saat ini dipegang Da-ran dan ia tidak suka jika Da-ran menyentuhnya. Pada Kepsek, ia dengan tegas berkata kalau ia selalu menyelesaikan apapun yang sudah ia lihat. Kepsek tidak keberatan, ia menyuruh Da-ran menaruh pekerjaan itu. Dengan demikian Da-ran bisa meninggalkan sekolah.
k2h-00455 k2h-00460
Da-ran berlari-lari keluar sekolah, melewati Choong-sik yang sedang beristirahat. Choong-sik memanggil kakaknya dengan gembira dan melambaikan tangan, tapi Da-ran tidak mempedulikannya. Hehe..emang enak dicuekin? Choong-sik berpikir kakaknya bersikap aneh dan sepertinya ada hubungannya dengan kakak iparnya.
k2h-00467 k2h-00476
Kyung-joon melewati lorong bagian pediatrik dan bingung karena semua orang menyapanya dengan ramah. Baik itu pasien anak-anak maupun para perawat. Ia baru mengerti saat melihat poster Yoon-jae di dinding. Serta merta Kyung-joon menutupi wajahnya dan melarikan diri ke kamar kecil.
“Belum cukup aku membuatnya alergi sekarang aku membuatnya tampak bodoh,” keluhnya. Hm…jadi dia ngaku kalau dia nampak bodoh?^^
k2h-00479 k2h-00495
Tapi di kamar mandi pun ia tak bisa melarikan diri dari image Yoon-jae. Poster Yoon-jae bahkan terpasang di kamar kecil. Kyung-joon sadar kalau Yoon-jae adalah bintang di rumah sakit ini. Tanpa mau merusak imagenya, ia mencoba meniru senyum Yoon-jae.
k2h-00511 k2h-00522
Da-ran sudah tiba di rumah sakit dan segera mencari Kyung-joon. Sambil menutupi wajahnya, Kyung-joon berusaha untuk segera keluar dari rumah sakit itu. Saat ia hendak masuk ke dalam lift, Se-young dan rekannya keluar dari lift dan memanggilnya.
Kyung-joon tersenyum sopan pada mereka. Rekan Yoon-jae bertanya mengapa ‘Yoon-jae’ tidak bekerja, bahkan tidak mengangkat telepon. Se-young melihat sikap ‘Yoon-jae’ yang aneh dan bertanya apakah ‘Yoon-jae’ sakit. Kyung-joon segera memegangi kepalanya dan pura-pura sakit. Ia hendak pergi tapi Se-young menahannya dan memeriksa dahi Kyung-joon.
“Apakah kau benar-benar sakit?” tanyanya khawatir. Ia terus memegangi dahi dan pipi Kyung-joon. “Tampaknya kau benar-benar sakit.”
Kyung-joon merasa tak nyaman dengan “sentuhan” Se-young dan beringsut menjauh.
k2h-00534 k2h-00541
“J-jamur. Aku tak sengaja makan jamur.”
“Jamur? Bagaimana bisa? Itu cukup buruk,” ujar rekan Yoon-jae.
“Itulah sebabnya aku merasa sakit sekarang dan perlu beristirahat sejenak,” kata Kyung-joon. Ia buru-buru pergi tapi Se-young lagi-lagi memanggilnya.
dan bertanya" apakah kau masih menyimpa benda yang aku berikan pada mu saat kita dekat?

k2h-00560 k2h-00564
Da-ran keluar dari lift dan berseru memanggil ‘Yoon-jae’sshi’. Ia memberi isyarat pada Kyung-joon untuk bersikap ‘normal’, karena Se-young dan rekan Yoon-jae memperhatikan. Kyung-joon meniru senyum Yoon-jae dan menyapa Da-ran dengan manis.
“Da-ran-sshi, kau datang?”
Da-ran menghampiri ‘Yoon-jae’ dan menariknya karena ia harus berbicara dengan ‘Yoon-jae-sshi’. Lucu juga, kalau Da-ran yang ‘menyentuh’, Kyung-joon tampak tenang-tenang aja tuh hehe :p
 k2h-00589 k2h-00577
Di tempat aman, Da-ran memarahi Kyung-joon karena pergi ke rumah sakit tanpa bilang dulu padanya. Kyung-joon berkata ia tidak tahu kalau Yoon-jae bekerja di sini dan lagi ia datang untuk melihat tubuhnya, juga mengambil barang-barangnya.
Da-ran mengerti, ia mengajak Kyung-joon ke ruangan Yoon-jae dan menyuruhnya memakai jas dokter milik Yoon-jae. Kyung-joon bertanya pada Da-ran apakah Yoon-jae memiliki rekan wanita sesama dokter.
“Ia tampak aneh,” kata Kyung-joon, “Caranya menyentuhku berbeda dengan orang lain.”
“Kang Kyung-joon, apakah tidak cukup kau membuat orang berpikir kalau Yoon-jae-sshi kekanakkan dan sekarang kau ingin membuat orang lain berpikir kalau dia hidung belang?”
k2h-00609 k2h-00612
“Apa??!”
“Pemuda seusiamu, walau hanya menyentuh ujung jari wanita pasti rasanya akan berbeda. Aku mengerti itu karena aku guru SMA. Tapi, kau menggunakan mata Yoon-jae-sshi untuk melihat temannya dengan cara seperti itu. Bagaimana nanti orang lain akan menilai Yoon-jae-sshi?” Da-ran menasihati.
Kyung-joon memutar bola matanya, kesal karena lagi-lagi Da-ran salah paham padanya. Ia menjelaskan kalau semakin seorang pemuda seusianya tertarik pada wanita, mereka akan semakin malu-malu menjauh (ehm…kaya Guru Na dong^^).
k2h-00617 k2h-00620
“Apakah kau mengerti, Ibu Guru?” kata Kyung-joon kesal sambil duduk di tempat tidur Yoon-jae. Ia memperingatkan agar Da-ran tak mengata-ngatainya lagi, ia sangat sensitif. Ia membaringkan dirinya di tempat tidur.
“Berbaring di tempat tidur Yoon-jae-sshi, mengenakan pakaian Yoon-jae-sshi di rumah sakit Yoon-jae-sshi, kau benar-benar terlihat seperti dirinya,” ujar Da-ran menatap Kyung-joon.
k2h-00623 k2h-00624
Kyung-joon siap protes tapi Da-ran menyuruhnya jangan bicara. Ia menghampiri tempat tidur dan duduk di sisi Kyung-joon. Tatapan Da-ran tentu saja membuat Kyung-joon jengah.
“Berikan tanganmu,” kata Da-ran. Kyung-joon terpaksa mengulurkan tangannya. Da-ran menggenggam tangan Kyung-joon erat-erat dan memejamkan mata.
“Sudah kuduga, tidak hangat. Kehangatan kalian berbeda. Kau bukan Yoon-jae-sshi, kau tidak sehangat dia.”
Kyung-joon menarik tangannya dengan kesal. “Baguslah kalau begitu, aku ingin cool.”
k2h-00636 k2h-00646
Da-ran bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya pada Kyung-joon. Ia akan mengantar Kyung-joon untuk melihat tubuhnya. Kyung-joon mengulurkan tangannya, tapi posisi mereka mengingatkannya akan sesuatu. Ia ingat Yoon-jae mengulurkan tangannya saat mereka di dalam sungai.
k2h-00655 k2h-00657
Kyung-joon menarik tangan Da-ran. Ia berkata ia ingat ia meraih tangan Yoon-jae saat mereka di dalam air. Saat itu ia merasa ia akan mati, lalu ia melihat Yoon-jae mengulurkan tangan padanya. Kyung-joon merasa ia harus meraih tangan Yoon-jae jika ia ingin hidup, jadi ia memegangnya.
“Apakah karena itu aku berada di dalam tubuhnya?” tanya Kyung-joon. Ia tak melihat buku “Miracle” yang terletak di meja Yoon-jae.
k2h-00667 k2h-00674
Da-ran membawa Kyung-joon ke kamar tempat tubuhnya terbaring tak sadarkan diri. Ia berkata jiwa Kyung-joon dan Yoon-jae tertukar saat mereka berpegangan tangan, mungkinkah jiwa mereka akan kembali jika mereka berpegangan kembali?
Kyung-joon merasa pesimis tapi Da-ran optimis. Ia menyatukan tangan Yoon-jae dan Kyung-joon. Kyung-joon memejamkan matanya. Angin berhembus meniup Yoon-jae dan Kyung-joon. Da-ran melihat Kyung-joon dengan penuh harap.
k2h-00682 k2h-00690
Pelan-pelan ‘Yoon-jae’ membuka matanya dan menatap Da-ran.
“Da-ran-sshi, ini aku.”
“Yoon-jae-sshi…” Da-ran tersenyum lega, matanya berkaca-kaca, “Aku sangat khawatir. Aku merasa semua ini terjadi karena waktu itu aku marah. Semua karena diriku. Aku sangat khawatir padamu. Aku menyesal telah mengatakan apa yang kukatakan kemarin. Maafkan aku.”
“Aku juga minta maaf. Aku akan mengatakan apa yang kauingin kukatakan.”
k2h-00697 k2h-00698
Da-ran mengangguk, siap mendengar pengakuan ’Yoon-jae’. ’Yoon-jae’ menatapnya.
“Puing…puing…”
Harapan Da-ran kandas seketika. Ia terpana.
“Maafkan aku, puing-puing…kami belum tertukar kembali. Aku masih Kang Kyung-joon! Astaga…kau terlihat sangat kecewa.”
k2h-00720 k2h-00722
Da-ran menunduk dan mulai menangis. Kyung-joon masih mencoba bercanda tapi Da-ran semakin tak bisa menahan tangisnya. Kyung-joon merasa tak enak hati.
“Kau…apa kau pikir ini semua hanya gurauan anak kecil? Apakah semua ini menyenangkan?” tanya Da-ran marah.
“Mengapa kau menangis karena gurauan anak kecil?” tanya Kyung-joon pelan.
“Aku yang salah, membiarkan diriku dipermainkan orang sepertimu,” Da-ran pergi meninggalkan Kyung-joon.
k2h-00731 k2h-00732
Kyung-joon bingung mengapa Da-ran marah, bukan salahnya jika mereka tak bertukar balik. Ia hendak mengambil dompetnya tapi Paman dan Bibinya tiba-tiba masuk. Kyung-joon pura-pura bertindak sebagai dokter yang memeriksa ‘Kyung-joon’.
Paman Kyung-joon bertanya mengapa ‘Kyung-joon’ masih tak sadarkan diri padahal tak ada yang salah pada tubuhnya. Hmm….mencurigakan. Apakah ia tidak bisa bangun karena tidak ada roh yang mendiami tubuhnya, sama seperti Ji-hyun dalam 49 Days? Apakah itu berarti roh Yoon-jae masih berada dalam tubuh Yoon-jae?
Bibinya bertanya pada ‘Yoon-jae’ apakah ‘Kyung-joon’ akan terus tak sadarkan diri seperti ini. Pamannya yakin ‘Kyung-joon’ akan sadar, tapi Bibinya berkata ia pernah mendengar ada orang bertahun-tahun dalam keadaan koma.
k2h-00755 k2h-00761
“Bagaimana jika itu terjadi? Apakah kita harus mengurusnya selama itu?” tanya Bibi pada suaminya, jelas terlihat tak suka.
“Dokter, itu tidak akan terjadi, bukan?” tanya Paman pada Kyung-joon.
“Bagaimana jika itu terjadi, apa yang akan kalian lakukan?” tanya Kyung-joon.
“Dokter, hubungan kami tidak seerat itu hingga kami harus mengurusnya. Dia hanya seorang anak dari keluarga yang kami urus karena kewajiban. Apa yang akan kami lakukan padanya bukan urusan rumah sakit,” ujar Bibinya.
Poor Kyung-joon. Kenyataan memang menyakitkan. Ia berdiri di sana mendengar Paman dan Bibinya berdiskusi mengenai apa yang akan mereka lakukan pada Kyung-joon. Tampaknya Paman masih berbaik hati. Bibi ingin mengirim Kyung-joon kembali ke Amerika tapi Paman berkata Kyung-joon tak memiliki siapapun di sana makanya ia kembali ke Korea.
Perawat menanyakan pada Paman dan Bibi apa yang akan mereka lakukan dengan barang-barang Kyung-joon. Bibi dengan kejam membuang semua barang-barang Kyung-joon, termasuk ponselnya. Ia membuka dompet Kyung-joon dan mengambil semua uang berikut kartu-kartunya, lalu membuang dompetnya. Kyung-joon menyaksikan semua itu dengan hati terluka.
k2h-00770 k2h-00782
Ia berjalan ke luar kamar dan melihat Da-ran berdiri di dekat pintu. Sepertinya Da-ran sudah mendengar semuanya. Tapi Kyung-joon sedang sangat emosi. Ia menendang tempat sampah dan melemparkan jas dokter Yoon-jae ke lantai hingga seorang pasiennya ketakutan.
Da-ran mengejar Kyung-joon keluar rumah sakit. Kyung-joon meminta Da-ran membiarkannya sendiri.
“Kyung-joon-ah…”
“Kenapa? Apa kau khawatir Yoon-jae mu yang berharga ini terlihat buruk di mata orang lain? Apa kau akan menangis lagi? Jika begitu, pergilah sebelum aku membuat semuanya bertambah buruk,” kata Kyung-joon. Ia beranjak pergi tapi Da-ran menahannya.
“Bagaimana aku bisa meninggalkanmu setelah kau mendengar kata-kata yang membuatmu terluka?”
k2h-00785 k2h-00802
“Tidak perlu berpura-pura khawatir. Bukankah Teacher Gil sama dengan pamanku? Kau khawatir aku akan terus mendiami tubuh Yoon-jae-sshi mu yang berharga ini kan? Bukankah itu sama saja dengan pamanku (sama-sama tidak menginginkan Kyung-joon)? Kau jelas-jelas tidak menyukaiku dan menganggap aku beban. Mengapa pura-pura mengkhawatirkanku?” seru Kyung-joon kesal. Da-ran jadi tidak enak hati.
“Kyung-joon-ah…” Da-ran memegangi Kyung-joon.
“Sudah kubilang jika kau terus seperti ini segalanya akan bertambah buruk,” Kyung-joon menepis tangan Da-ran hingga Da-ran terdorong.
“Kakak!!!” seru Choong-sik kaget. Ia ternyata mengkhawatirkan kakaknya dan pergi ke rumah sakit. Ia bergegas menghampiri mereka.
k2h-00816 k2h-00819
“Mae-hyung (kakak ipar laki-laki), kau baru saja mendorong kakakku kan? Mengapa kau bersuara keras pada kakakku?” tanyanya marah. Da-ran berusaha menenangkan adiknya dengan mengatakan kalau ini bukan urusannya. Ia menyuruh adiknya pulang.
Tapi Choong-sik tidak terima. Ia merasa aneh dengan sikap ‘Yoon-jae’ tadi pagi di sekolah, karena itu ia datang untuk mencari tahu dan tampaknya ia datang pada waktu yang tepat.
“Mae-hyung, aku tak pernah melihatmu seperti ini. Mengapa kau jadi aneh?”
Kyung-joon sedang tak ingin berurusan dengan Choong-sik, apalagi ia tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Karena itu ia berjalan pergi tanpa mengatakan apapun. Choong-sik menahannya.
“Mae-hyung!”
“Aku bukan mae-hyungmu!” bentak Kyung-joon kesal. Choong-sik bengong. Dia menoleh pada kakaknya.
“Bukankah aku seharusnya memanggil mae-hyung (kakak ipar laki-laki) pada suami kakak?” tanyanya bingung (beneran bingung :D), “Tak mungkin cheo-je (ipar perempuan), kan?”
“Stupid,” ujar Kyung-joon.
“Stupid???!!!” seru Kyung-joon kaget campur kesal, “Cheo-je, apa kau sedang menghinaku?”
k2h-00822 k2h-00836
Kyung-joon speechless dipanggil cheo-je. Da-ran berusaha menyuruh adiknya berhenti. Kyung-joon geleng-geleng dengan “kebodohan” Choong-sik dan berjalan pergi.
“Cheo-je!! Cheo-je!!” panggil Choong-sik dengan wajah polos. Kyung-joon bener-bener ngga tahan, ia terus berjalan sambil mengumpat, “Stupid! Stupid!”
Choong-sik ini lucu banget :D
k2h-00842 k2h-00845
Da-ran meminta adiknya tidak ikut campur dan menyuruhnya pulang. Tapi Choong-sik tidak mau melihat kakaknya diperlakukan seperti itu. Da-ran berkata segalanya akan bertambah rumit jika Choong-sik ikut campur. Ia mengejar Kyung-joon tapi Kyung-joon tidak terlihat lagi.
Untuk melampiaskan kekesalannya, Kyung-joon minum coke (menentang permintaan Da-ran). Setelah membuang kalengnya, ia teringat pada barang-barangnya yang tadi dibuang oleh Bibinya. Kyung-joon kembali ke rumah sakit tapi tempat sampahnya telah kosong.
Kyung-joon menatap tubuhnya yang terbaring. “Karena warisan ibuku, mereka belum akan membuangmu. Jadi jangan khawatir,” ujarnya. Setengah pada Yoon-jae yang terbaring di dalam tubuhnya, setengah pada dirinya sendiri.
k2h-00862 k2h-00863
Kyung-joon pulang ke rumahnya dan menemukan tas kertas tergantung di pintu. Isinya adalah barang-barangnya yang tadi dibuang Bibinya (seragam, dompet, dan HP). Hal pertama yang dicari Kyung-joon adalah gambar malaikat yang terselip di dompetnya. Ia lega ketika menemukannya. Ia juga menemukan sekotak mandoo. Kyung-joon membaca tulisan pada kotak mandoo itu: “Restoran Mandoo Gil”.
“Gil? Gil Da-ran?” tanyanya. Mandoo itu adalah mandoo yang dibawa ayah Da-ran ke rumah sakit untuk Yoon-jae dan dititipkan di bagian informasi. Da-ran pasti yang memasukkannya.
k2h-00874 k2h-00879
Da-ran diinterogasi oleh ayah dan adiknya di rumah. Mereka bertanya apakah pernikahan Da-ran dibatalkan. Mengapa ‘Yoon-jae’ berkata ia bukan mae-hyung, kata Choong-sik. Ayah Da-ran bertanya mengapa Yoon-jae tak mengangkat teleponnya. Da-ran beralasan Yoon-jae sedang banyak hal yang harus dikerjakan.
“Dia menghinaku dengan menyebut stupid,” kata Choong-sik.
“Ia juga mengabaikan ayah,” Ayah Da-ran mengadu.
“Yoon-jae-sshi tidak seperti itu,” Da-ran membela tunangannya.
“Kalau begitu siapa orang yang kami lihat tadi?” tanya Choong-sik dan ayah Da-ran.
“Itu…Yoon-jae-sshi…” jawab Da-ran pasrah. Ayah Da-ran dan Choong-sik mengeluh segalanya telah berakhir.
k2h-00887 k2h-00899
Kyung-joon pergi ke restoran mandoo ayah Da-ran. Saat ia melongok-longok di luar pintu, seseorang menepuknya dari belakang.
“Aigooo…menantu Seo kami datang!” seru Ibu Da-ran senang, “Apa kau sudah memakan mandoo-nya?”
Kyung-joon kebingungan.
k2h-00901 k2h-00903
“Menurutmu apa isinya?” tanya ibu Da-ran bersemangat.
“Eh?”
“Coba tebak!”
“Daging?”
Ibu Da-ran menggeleng.
“Udang?”
“Bukan. Bentuknya seperti ini. Jika kau menangkapnya, ia akan terlepas kembali. Sulit untuk menangkapnya,” Ibu Da-ran memeragakan dengan tangannya.
“Seperti ini?” tanya Kyung-joon.
“Iya panjang seperti nama puteri kami, Gilllllll Da-ran…” Ibu Da-ran memberi isyarat dengan bibirnya.
“Giiiiiiillldaran (panjang sekali)? Belut?”
“Benar!! Bagaimana kau bisa tahu?” tanya ibu Da-ran senang. Ia menarik Kyung-joon masuk ke dalam. Thiiiis gonna be fun ^0^
k2h-00908 k2h-00928
Mereka berdua masuk ke dalam rumah di mana ayah Da-ran, Choong-sik, dan Da-ran sedang murung.
“Sayang! Lihat siapa yang datang? Menantu Seo! Dia bisa menebak isi mandoonya!” seru ibu Da-ran gembira. Ketiganya terkejut, terutama Da-ran. Namun tak ada yang nampak gembira melihat ‘Yoon-jae’.
Kyung-joon mengenali mereka. “O-ow…”
“O-o-omma…” gumam Da-ran.
Dengan keahlian analisisnya (musik Mission Impossible), Kyung-joon menyadari ahjumma di sebelahnya adalah Ibu Da-ran: ibu mertua Yoon-jae. Ahjusshi di depan Da-ran adalah ayah mertua. Dan Choong-sik adalah adik Da-ran: adik ipar.
k2h-00939 k2h-00943
“Apa kabar, Ayah mertua,” sapa Kyung-joon sambil membungkuk.
“Kau datang, menantu Seo,” ayah Da-ran menatap Kyung-joon dengan tajam.
“Halo, Adik ipar,” kata Kyung-joon pada Choong-sik. Choong-sik masih nampak kesal. Kyung-joon lalu menyapa ibu Da-ran. Satu-satunya orang yang nampak senang.
“Yoon-jae-sshi…kau datang??” Da-ran terpaksa ikut bersandiwara. Semua memperhatikan Kyung-joon hingga Kyung-joon merasa kikuk.
“Surprise!!!” serunya sambil mengangkat kedua tangan. “Yoohoo!!” LOL^^
k2h-00966 k2h-00970
Da-ran menarik Kyung-joon keluar. Ia bertanya mengapa Kyung-joon datang ke rumahnya. Kyung-joon berkata ia hanya hendak mencari Da-ran tapi ibu Da-ran muncul dan bertanya ini itu.
Dia memuji dirinya sendiri yang telah berpikir cepat. Seandainya tadi ia bertanya, “Ahjumma, siapa kau?” Bukankah semua akan kacau? Ia telah melakukan tugasnya dengan menyapa keluarga Da-ran, sekarang terserah Da-ran bagaimana cara membereskannya. Kyung-joon berjalan pergi.
Da-ran cepat-cepat menahannya. Kyung-joon harus membereskan masalah yang telah dibuatnya. ”What?!!”
k2h-00994 k2h-00996
Keluarga Da-ran mempersiapkan makan malam. Kedatangan ‘Yoon-jae’ membuat mereka yakin kalau pernikahan tidak batal. Ayah Da-ran berkata mungkin saja sikap ‘Yoon-jae’ aneh karena baru mengalami kecelakaan, hampir saja mereka salah paham. Ibu Da-ran menyarankan agar suaminya dan ‘Yoon-jae’ makan mandoo pedas dan minum bersama untuk menjernihkan kesalahpahaman. Ia menyuruh Choong-sik membeli bir. Beli soju juga, ujar ayah Da-ran.
Choong-sik keluar dan menemukan Da-ran dan ‘Yoon-jae’ sedang bertengkar. Kyung-joon tak mau ikut campur sedangkan Da-ran ingin Kyung-joon membantunya, jika tidak mereka akan ketahuan. Mereka sebisa mungkin harus menyembunyikan kebenarannya.
k2h-00998  k2h-01009
“Menyembunyikan apa?” tanya Choong-sik.
“O-ow..”
Choong-sik mendekati mereka berdua dan bertanya apa yang sebenarnya mereka sembunyikan. Da-ran menjawab dengan jawaban paling aman : “Anak kecil tidak perlu tahu.”
Lalu Da-ran menarik Kyung-joon masuk ke dalam.”Anak kecil tak perlu tahu,” ujar Kyung-joon pada Choong-sik berulang-ulang, senang karena ia “bukan” anak kecil lagi. So childish ^^
k2h-01025 k2h-01026
Da-ran membantu ibunya di dapur, sementara Kyung-joon melihat-lihat rumah Da-ran. Ayah Da-ran berusaha bersikap ramah pada menantunya walau menantunya ini bersikap aneh dan tak sopan.
“Kudengar kau mengalami kecelakaan baru-baru ini, bagaimana keadaanmu?” Ayah Da-ran membuka percakapan.
“Sangat sehat. I’m good,” Kyung-joon menepuk dadanya. Ayah Da-ran mengangguk walau sedetik kemudian melihat ‘Yoon-jae’ menggaruk-garuk tubuhnya.
“Aku merasa gatal. Tubuh ini terkena alergi,” ujar Kyung-joon menjelaskan.
k2h-01037 k2h-01061
Kyung-joon melihat banyak batu-batuan dipajang di rumah Da-ran.  “Aku mengoleksi semua batu ini,” kata ayah Da-ran bangga.
Kyung-joon mendekati rak untuk melihat batu-batu tersebut. Ayah Da-ran senang calon menantunya tertarik dengan koleksinya. Kyung-joon dengan seenaknya menepak-nepak batu tersebut. Ayah Da-ran buru-buru memperlihatkan batu yang mewakili keluarganya sebelum Kyung-joon merusak sesuatu.
“Batu yang hitam dan besar ini adalah aku. Batu yang putih dan cantik adalah Ibu Da-ran. Yang bulat adalah Da-ran, dan yang paling imut adalah Choong-sik,” kata Ayah Da-ran bersemangat.
Tawanya berhenti di tengah jalan saat melihat ‘Yoon-jae’ menguap, tanda bosan. Kyung-joon buru-buru berjongkok di sebelah ayah Da-ran dan berkata semua batu itu menarik.
k2h-01086 k2h-01089
“Batu ayah, batu ibu, batu anak-anak! Yeaahh!” ujar Kyung-joon. Ayah Da-ran mengusulkan agar ‘Yoon-jae’ mencari batunya karena ia akan menjadi bagian keluarga Gil.
“No thanks, untuk apa mencari batu?” Kyung-joon tertawa, lalu cepat-cepat mengoreksi, “Ayo kita cari batu menantu. Di sini tempatnya kan?” Tanya Kyung-joon sambil menunjuk tempat kosong di antara batu Da-ran dan ibu Da-ran.
“Apa kriteria dalam mencari batu yang tepat?” tanya Kyung-joon.
“Kriteria?”
Kyung-joon berkata hal itu sangat relatif. “Jika kriterianya berdasarkan ukuran, maka yang tertinggi adalah Choong-sik, Ahjumma, Gil Da-ran, Ahjusshi (yang terkecil). Jika kriterianya berdasarkan kecantikan, maka yang tercantik….Ahjumma, Choong-sik, Gil Da-ran, dan ahjusshi (lagi-lagi terkecil). Benar-benar relatif, Ayah mertua.”
“Benar, aku yang terpendek dan terjelek di rumah ini, sementara kau yang tertinggi dan tertampan, bukan?” tanya ayah Da-ran dengan nada penuh sindiran.
k2h-01122 k2h-01134
“Oh no, no, no, no…Aku hanya penasaran sebenarnya aku ini batu seperti apa,” kata Kyung-joon.
Ayah Da-ran berkata kriterianya adalah keseimbangan, asalkan seimbang dengan yang lain maka itulah batu ‘Yoon-jae’. Terserah ‘Yoon-jae’ mau mencari batu itu atau tidak. Ayah Da-ran buru-buru ke dapur sebelum diberi pertanyaan aneh lagi.
Kyung-joon bergumam kalau orang dewasa selalu mengalihkan pembicaraan jika tak mau membicarakan suatu hal. Akhirnya ia berpikir itu adalah batu ’Yoon-jae’, jadi bukan urusannya.
Mereka makan malam bersama. Kyung-joon tak terbiasa dengan rasa pedas hingga ia terus minum. Da-ran berbisik agar ‘Yoon-jae’ makan dengan etiket yang benar. Kyung-joon mengeluh rasanya terlalu pedas, bagaimana ia bisa makan dengan etiket yang benar.
Ayah Da-ran menawari bir pada ‘Yoon-jae’ yang langsung disambut dengan senang hati. Da-ran hendak merebut gelas Kyung-joon.
“Satu gelas tidak akan membunuhku,” gumam Kyung-joon pada Da-ran.
“Ayah, nanti Yoon-jae-sshi harus mengemudikan mobil,” kata Da-ran pada ayahnya.
“Setelah kecelakaan mobil, tidak ada mobil lagi,” sahut Kyung-joon senang.
k2h-01160 k2h-01167
Da-ran berkata ‘Yoon-jae’ baru mengalami kecelakaan jadi tidak boleh minum alkohol. Kyung-joon buru-buru berkata satu gelas saja akan membantunya tidur nyenyak. Choong-sik memanfaatkan kesempatan dengan meminta segelas pada ayahnya.
“Kau masih anak-anak, tidak boleh!” tegur Da-ran.
“Anak-anak, tidak boleh!” sahut Kyung-joon, dasaaaaar… Choong-sik merengut kesal.
Da-ran berkata sebagai seorang guru ia tidak boleh membiarkan muridnya minum. Iamengatakan itu sambil menatap Kyung-joon dengan tajam. Kyung-joon meleletkan lidahnya lalu mengulurkan gelas pada ayah Da-ran.
Kyung-joon siap menenggak minumannya tapi Da-ran merebutnya dan menenggak habis isinya. Semua terpana. Kyung-joon merebut gelas kosong itu dan menjilati gelasnya. Da-ran tersenyum menang sementara Kyung-joon memelototinya. Cute^^
k2h-01194 k2h-01203
Da-ran mengantar Kyung-joon pulang karena tadi Kyung-joon minum alkohol. Kyung-joon mengeluh ini bukan pertama kalinya ia minum dan lagi hanya sedikit. Da-ran bersikeras kalau ia bertanggungjawab karena Kyung-joon adalah muridnya.
“Juga, aku minta maaf karena kau harus berpura-pura menjadi tunanganku. Dan terima kasih.”
“Tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku menemukan dompetku. Jika kau benar-benar merasa bersalah, tolong isi dompetku ini. Wajah tua ini harus punya uang untuk naik bus, dan lagi kita harus melakukan sesuatu mengenai pakaian. Sepatuku hampir sobek dan celanaku selalu tersangkut di bokong.”
Da-ran punya ide, daripada membeli pakaian baru, lebih baik memakai pakaian Yoon-jae.
k2h-01226 k2h-01242
Ibu dan ayah Da-ran membicarakan keanehan ‘Yoon-jae’. Ia tidak sopan dan tidak beretika, tidak seperti biasanya.
“Kau juga merasa begitu?” tanya Ayah Da-ran.
“Betul, itulah sebabnya aku bahagia, “ ujar Ibu Da-ran tertawa. “Dia akhirnya menganggap kita sebagai keluarga. Aku senang dia benar-benar telah menjadi menantu kita.”
Ayah Da-ran tidak terlalu setuju, tapi jika Yoon-jae memang sudah merasa nyaman dengan keluarga Da-ran, maka itu adalah hal yang baik.
k2h-01250 k2h-01255
Apartemen Yoon-jae menggunakan kunci sidik jari, itulah sebabnya Da-ran tidak bisa membukanya sebelumnya. Dan sekarang Kyung-joon bisa keluar masuk apartemen tiu.
Da-ran menyuruh Kyung-joon memilih pakaian Yoon-jae yang bisa ia kenakan. Kyung-joon melihat semuanya kemeja dan jas. Akhirnya ia menemukan kaus lengan panjang dan memilihnya.
Saat ia berganti pakaian, Da-ran masuk membawakan perlengkapan bercukur. Ia terkejut dan berteriak melihat Kyung-joon tidak berpakaian.
“Mengagetkanku saja, “ gerutu Kyung-joon.
Da-ran mengomel bagaimana bisa Kyung-joon berganti di sembarang tempat.
“Bukankah kau sudah melihatnya tiap hari? Mengapa harus terkejut?” kata Kyung-joon.
Da-ran menoleh untuk melihat namun cepat-cepat berbalik saat Kyung-joon memergokinya. Kyung-joon berkata Da-ran tidak perlu mengintip, bukankah ia telah tiap hari melihatnya.
k2h-01279 k2h-01284
Da-ran berkata ia tidak pernah melihat. Kyung-joon mengingatkan kalau Da-ran memeluknya yang tengah tidak mengenakan pakaian saat di rumah sakit dan menangis. Da-ran berkata itu karena situasi pada saat itu. Ia belum pernah melihat sebelumnya.
“Astaga,…jadi Teacher Gil dan ahjusshi ini belum pernah “sedekat” itu?” tanya Kyung-joon kaget, seakan itu hal yang aneh (padahal itu hal yang seharusnya :p). “Pernikahan kalian tinggal sebulan lagi, bagaimana bisa kalian belum…”
“Apakah anak kecil pantas membicarakan hal itu? Ayo cepat ambil barang yang kauperlukan,” kata Da-ran menutupi rasa malunya.
“Teacher Gil, apa aku perlu memperlihatkannya padamu?” tanya Kyung-joon. Ia menyingkapkan kausnya dan memperlihatkan tubuh Yoon-jae yang berotot. Da-ran memalingkan wajahnya.
Kyung-joon berkata tubuh sebagus itu tidak bisa diperoleh hanya dalam waktu satu-dua bulan. Ia bertanya-tanya mengapa Yoon-jae tak pernah memperlihatkannya pada Da-ran.
“Kukira ia berolahraga untuk membuat Teacher Gil senang.”
“Yoon-jae-sshi pekerja keras dan senang berolahraga,” Da-ran mengakui.
k2h-01311 k2h-01317
“Itu benar, kau harus berolahraga dengan rajin 2 jam sehari untuk bisa mendapatkan tubuh seperti ini.”
“Benarkah ia harus berolahraga 2 jam tiap harinya untuk jadi seperti itu?” tanya Da-ran.
“Tidak diragukan lagi, jika ia memiliki waktu sebanyak itu, mengapa ia tidak pergi menemui Teacher Gil? Dia bilang ia sibuk tapi menggunakan waktunya untuk berolahraga. Mungkin bagi ahjusshi ini, memiliki otot lebih penting daripada Teacher Gil,” celoteh Kyung-joon, tanpa menyadari perubahan ekspresi wajah Da-ran.
Da-ran menunduk sedih dan kecewa. “Walau ia berkata ia sibuk tiap hari tapi ia sepertinya memiliki waktu untuk berolahraga. Jadi apakah selama ini ia hanya mencari alasan? Apakah ia sebenarnya tak ingin menemuiku?”
k2h-01323 k2h-01334
Melihat Da-ran sedih, Kyung-joon berusaha menghibur. “Bagaimana bisa ia tak mau bertemu denganmu? Bukankah ia sedang dalam perjalanan menemui Teacher Gil hari itu? Bukankah ia akan mengatakan sesuatu padamu jika ia bertemu denganmu?”
Da-ran masih sedih. Ia sekarang ragu apakah Yoon-jae akan mengatakan mencintainya jika mereka jadi bertemu hari itu. Bagaimana jika tidak?
Kyung-joon mendekati Da-ran dan menatapnya. “Gil Da-ran-sshi…aku mencintaimu.”
Da-ran langsung tersenyum manis mendengar pengakuan itu keluar dari bibir tunangannya. Kyung-joon terpana.
k2h-01350 k2h-01356
“I-itulah yang akan ia katakan,” katanya.
“Benarkah? Akankah seperti itu?” tanya Da-ran, kembali tersenyum. Ia menyebut dirinya bersikap seperti orang bodoh, begitu berbunga-bunga walau ia tahu Kyung-joon yang tadi mengatakannya.
k2h-01359 k2h-01365
Dengan ceria, Da-ran memilihkan pakaian untuk Kyung-joon. Semuanya bagus untuk ‘Yoon-jae-sshi’. Saat Da-ran mencari tas untuk baju-baju itu, Kyung-joon menjatuhkan semuanya. Ia mengomel apakah Seo Yoon-jae sehebat itu?
Kyung-joon mengambil sebuah mantel. Sesuatu terjatuh. Sepertinya sebuah kunci. Kyung-joon bertanya pada Da-ran apakah itu kunci apartemen Yoon-jae. Da-ran menggelengkan kepala, mungkinkah itu kunci rumah baru mereka?
k2h-01377 k2h-01385
Tiba-tiba telepon berbunyi. Da-ran dan Kyung-joon terkejut. Da-ran menyuruh Kyung-joon mengangkat telepon dengan normal. Da-ran mengangkat telepon dan menempelkannya di telinga Kyung-joon.
Se-young yang menelepon. Da-ran berkata itu adalah mantan kekasih Yoon-jae. Se-young berkata ia khawatir pada ‘Yoon-jae’ karena tidak bisa dihubungi melalui telepon. Ia baru dengar kalau Yoon-jae mengalami kecelakaan. Ia sedang dalam perjalanan ke rumah Yoon-jae untuk mengantarkan barang-barangnya.
k2h-01395 k2h-01400
Da-ran menganggap hal itu bagus, ia belum sempat mengambil barang-barang Yoon-jae dari rumah sakit. Kyung-joon bertanya apa yang harus ia lakukan sebagai Yoon-jae, apakah ia harus bekerja besok. Da-ran mengusulkan agar Kyung-joon beralasan ia baru mendapat kecelakaan dan meminta waktu istirahat beberapa hari di rumah.
“Bagaimana dengan pernikahan? Apakah aku harus melakukannya juga?” tanya Kyung-joon kaget. Da-ran kembali sedih. Ia berusaha meyakinkan dirinya kalau Yoon-jae sudah kembali pada saat itu.
“Aku juga tidak mau melakukannya,” kata Kyung-joon.
Da-ran mengajak Kyung-joon membersihkan rumah Yoon-jae. Kyung-joon tak mau. Ia sudah membersihkan tubuh Yoon-jae, masa ia harus membersihkan rumahnya juga.
Kyung-joon turun ke bawah untuk menunggu Se-young. Da-ran mengingatkannya agar memperlakukan Se-young dengan baik.
Da-ran masuk ke kamar Yoon-jae untuk mencari penghisap debu,ia melihat koper yang sudah berisi paian dan paspor.. ia sedih dan berkata yoon jae ssi,,, kamu hendak mau kemanana?
k2h-01421k2h-01430
Se-young telah tiba di tempat parkir, ia memiliki kunci yang sama dengan kunci yang saat ini diamati oleh Kyung-joon. Kyung-joon tiba di tempat parkir. Se-young memanggilnya. Kyung-joon melambaikan tangan dan menyapa dengan ramah.
Se-young malah berlari dan memeluk Kyung-joon. Kyung-joon terkejut. Se-young berkata ia sangat khawatir begitu tahu Yoon-jae mengalami kecelakaan. Jika terjadi hal seperyi itu seharusnya ia orang yang pertama kali tahu. Se-young memalingkan wajahnya hendak mencium ‘Yoon-jae’.
 k2h-01455 k2h-01457
Kyung-joon buru-buru menjauh dan mendorong Se-young. “Yoon-jae, aku mencintaimu,” kata Se-young.
Kyung-joon terkejut.
“Yoon-jae-sshi…” panggil Da-ran. Ia menatap Kyung-joon dan Se-young bergantian.
Kyung-joon melihat keduanya dan bergumam, “Seo Yoon-jae, kau brengsek.”
k2h-01466 k2h-01468



No comments:

Post a Comment