Sunday, January 29, 2012

Flower Boy Ramyun Shop 3


“Jadi jika sekali lagi kau mencari masalah lagi denganku, maka aku benar-benar akan..berkencan denganmu” ujar Chi Soo dengan senyum menggoda. Eun Bi hanya bisa menelan ludah.
Chi Soo keluar dahulu dari ruang olah raga, di luar dia bertemu dengan gengnya yang langsung ditanya, Chi Soo menjawaba singkat hanya membereskan sesuatu sambil mengeluarkan sapu tangan, mengusap bibirnya.

Di dalam, Eun Bi masih terpaku. Doo Joo tergopoh-gopoh mendatangi Eun Bi yang langsung menyuruhnya ke rumah sakit segera. Eun Bi berprasangka memang ada yang aneh dengan dia, dia harus masuk rumah sakit! Mengira dirinya gila karena jatuh cinta dengan siswanya sendiri?
Doo Joo menjelaskan bahwa ayahnya yang masuh kerumah sakit karena pengsan.
Panic, Eun Bi langsung mencari ayahnya di bangsal rumah sakit. Melihat Boo Wool yang memanggil-manggil ayahnya, jelas Boo Woo juga panic. Eun Bi dengan mata nanar mengatakan orang yang dikira Boo Woo bukan ayahnya. Salah sangka karena orang itu dibebat perban layaknya mummi.
Ayah Eun Bi mendatangi mereka sambil tanggannya disangga.
Di sebuah pesawat yang menuju Korea, duduk seorang lelaki yang rupawan, membaca Koran. Seorang wanita memandangnya, mengingatkannya dengan sosok Chi Soo. Ya dia adalah wanita yang dulu bertemu dengan Chi Soo di pesawat.

Pria itu tersenyum dan menyapanya dalam bahasa Jepang. Si wanita lagi-lagi mengoceh, kali ini bukan dalam bahasa Inggris. Si pria memandangnya, bibirmu..kata-katanya langsung terpotong.
“Aku tahu bibirku cantik?” potong wanita itu seakan tahu rayuan pria. Si pria mengusap saus yang masih menem pel dibibir wanita itu, Mencicipinya dan bergumam sausnya kurang enak. Si wanita tekesan.
Di kedai, Eun Bi curhat dengan Doo Joo yang langsung bisa menebah kalau Eun Bi diajak berkencan oleh muridnya sendiri. Doo Joo menyaranakan jangan dianggap serius. Mereka hanya becanda. Eun Bi langsung kecewa. Mengharapkan sesuatu yang lebih dari becandaan mungkin.

Doo Joo ke toko untuk membeli minuman lagi, dia tak sengaja ditabrak dengan sorang pria tampan yang menjulang tinggi. Doo Joo langsung dibuatnya terpesona dengan senyumannya.
Sedang Eun Bi masih saja tak percaya jika Chi Soo bercanda dengannya. Baik jika mendorongku memang becanda, bagaiman dengan ciumannya? Tanya Eun Bi pada diri sendiri sambil membayangkan kejadian yang lalu.
Eun Bi masih masih pening menghadapi sikap Chi Soo yang membinggungkannya. Becanda atau tidak? Tatapannya begitu menyakinkan, pikir Eun Bi.
Eun Bi menyalurkan rasa frustasinya lewat mesin tinju. Para ahjusi yang melihatnya terperangah melihat pukulan Eun Bi mendapat nilai tinggi. …. Yang lewat dan melihatnya tersenyum penuh arti melihat tidakan Eun Bi.
Eun Bi yang senang dipuji ingin melakukan sekali lagi, namun dihentikannya Doo Joo yang sudah selesai berbelanja, menyuruh Eun Bi untuk tidak memperlihatkan kekuatannya di luar.
Kang Hyuk mendatangi rumah sakit, bertanya ke suster namun malah ketiduran, mungkin karena kecapaian. .. langsung dibangunkan oleh ayah Eun Bi. Kang Hyuk memanggilnya boss.
Ayah Eun Bi marah-marah karena Kang Hyuk datang telat setelah dikabari bossnya sakit. Ayah Eun Bi juga menyinggung sebuah kesepakatan dengan Kang Hyuk. Sepertinya yang berhubungan dengan Eun Bi. Kang Hyuk mengeluh betapa capainya perjalanan yang ditempuhnya, dan berniat untuk berbaring, namun ditarikanya oleh ayah Eun Bi.
Kau seperti tiang listrik tiap hari selalu berbaring! Gerutu ayah Eun Bi.

Ayah Eun Bi menyuruh Kang Hyuk untuk menemui Eun Bi. Kang Hyuk bertanya apa istrinya satu itu baik-baik saja? Apa emosinya yang seksi masih sama seperti biasa?
Keesokan harinya, dengan langkah lesu dan kepala tertunduk Eun Bi ke sekolah. Masih binggung dengan Chi Soo. Dia berfikir tidak bisa seperti ini hanya karena lelucon seorang siswa. Ya, itiu hanya ciuman yang tak berarti apa-apa. Eun Bi menghela nafas lega berniat melangkahkan kakinya, namun dia menoleh lalu berbalik cepat. Bersembunyi, Chi Soo cs melangkah menuju gerbang.
Chi Soo Cs hanya melewati begitu saja Eun Bi yang bersembunyi dengan posisi jongkok. Hilang sudah tekadnya untuk bersikap biasa-biasa saja.

2 guru magang yang lewat heran melihat Eun Bi yang menungging, Eun Bi langsung memasang tampang sok cool, sedang menghitung semut, kilahnya. Memuji kedua guru tersebut untuk mengalihkan pembicaraannya. Sempat berujar dia tidak membeli baju baru dihari dia mengajar pertama, karena tidak keren menurutnya.

Namun, nyata-nyata dia membeli seragam olah raga baru untuk mengajar muridnya mata pelajaran olah raga. Betapa kecewanya dia karena diberitahu sesi mengajar kali ini bukan di lapangan. hahahaha, Eun Bi kesal, tetap akan mengajar olah raga di lapangan.
Bola basket di tangan Eun Bi, berhadapan dengan murid-muridnya. Kedua muridnya lebih tepat. Yang lain memilih belajar di kelas. Mendadak Boo Wool and the genk datang, lengkap dengan seragam olah raga. Eun Bi langsung tersenyum lebar.
Eun Bi tidak mempermasalahkan jika hanya sedikit yang datang, asal tidka ada Cha Chi Soo semuanya cukup.
Ah aku datang terlambat guru! Teriakan yang dikenal Eun Bi, suara Chi Soo. Dia datang masih dengan kemeja, dasi tanpa jas. Sungguh tampilan siswa yang keren! Lol.
Ah, Eun Bi mengerang kenapa Chi Soo datang? Boo Wool langsung emosi begitu melihat Chi Soo, mengajaknya adu basket. Chi Soo memaksa Eun Bi untuk ikut, sedang Boo Wool member isyarat agar noona-nya untuk masuk dalam timnnya.
Tentu saja ikutnya Eun Bi menjadi keuntungan Boo Wool yang bisa langsung mencetak angkat dengan bantuan Eun Bi. Chi Soo tersenyum penuh bête melihatnya. Kawan-kawan Chi Soo melancarkan serangan dengan charisma mereka, Eun Bi langsung gelagapan dihadang dengan pria-pria keren. Yeaah,

Eun Bi tetap bisa mempertahankan bola. Lenganmu begitu kuat, namun pinggangmu tetaplah sperti wanita. Chi Soo menyergap Eun Bi. Dia langsung terpaku, menjatuhkan bolanya ( hahahaha...).

Doo Joo yang menontonya dengan sunbenya berujar Eun Bi mendekati wanita yang normal. Dulu saat bermain volli dia lebih seperti beruang liar yang pernuh amarah.
Eun Bi terpaksa membereskan ruang olah raga sendiri setelah sebelumnya mendapatan teguran oleh kepala sekolah karena memberikan pelajaran olah raga dilapangan, alasannya bagaimana jika mereka terluka? Wah alasan yang tak masuk akal yang membuat Eun Bi begitu sewot.
Sialnya Eun Bi tak sengaja mendengar pembicaraan Chi Soo dan kawan-kawannya yang datang kegedung olah raga tanpa menyadari Eun Bi berada di sana. Chi Soo memberikan saran kepada temannya cara untuk merayu cewek walau dia terlihat tidak menarik. Puji tahi lalatnya, itu akan membuat dia diam 5 menit. Lalu cium keningnya, itu akan membuatnya diam seminggu, cetus Chi Soo.
Eun Bi yang berusaha mendengarnya diliputi rasa tak percaya.
Kau harus melakukannya di kening, agar kau terlihat bersungguh-sungguh, selepas mengatakan itu Chi Soo pergi. Eun Bi terhenyak.
Diliputi emosi tingkat tinggi, alias kemarahan yang sudah meledak, Eun Bi menghentikan langkah santai Chi Soo di lorong sekolah. Di tangan Eun Bi sudah ada bola voli, Chi Soo tidak akan bisa membayangkan nasib dia selanjutnya. Eun Bi tanpa basa-basi langsung memberikan servis bola kea rah Chi Soo yang langsung mengenai kepala Chi soo hingga di terjengkang.
Semua yang melihat terperangah, tak kecuali Chi Soo. Dia langsung bangkit dan menghampiri Eun Bi dan bersiap membalas, tangan Chi Soo mendadak di tahan oleh seorang pria, ya Kang Hyuk yang entah sudah berada di sekolah.

“Ini akan menjadi masalah jika kau melakukan ini kepada wanita, terlebih lagi jika dia istriku” ujarnya tiba-tiba. Ucapan Kang Hyuk membuat Chi Soo dan Eun Bi terbelalak.
Untungnya semuanya dibubarkan dengan datangnya pimpinan sekolah dan Doo Joo. Doo Joo langsung menggeret Eun Bi yang terlihat sosok Kang Hyuk yang hilang tiba-tiba. Rupanya Kang Hyuk berselonjor ria di lantai yang menjadi kebiasaan dia, dimanapun dan kapanpun.

Dan akibatnya bisa ditebak, Eun Bi mendapat teguran dari kepala sekolah langsung dan memintanya menunggu keputusan nanti setelah sekolah mendapat kabar keadaan Cha Chi Soo.

Di rumah sakit, Chi Soo sudah diperiksa dan disuruh istirahat karena dikhawatirkan mengingat dia dipuku bekas pemain voli. Atas nama gengsi, Chi Soo menolak keras dia dipukul, namun itu hanya kecelakaan! Chi Soo memutuskan pergi setelah mendengar ocehan ayahnya dengan asistennya.
Ayahnya bertanya akan memecat guru magang itu, namun dihalanginya karena keputusan memecat Eun Bi atas ijinnya. Dan melarang membahasa bahwa dia dipukul oleh seorang wanita. Wah, benar-benar arogan bocah satu ini, cubit ramai-ramai pipi Il Woo.
Eun Bi mendatangi ayahnya yang dirawat di rumah sakit. Ayahnya menduga Eun Bi sudah dikeluarkan, Eun Bi membantahnya keras. Ayah Eun Bi menyarankan untuk berhenti menjadi guru dan meneruskan menjadi pemain voli.
Menjalani hidup menurut kata hati, yang pastinya akan memmimpinmu kemana kau pergi. Santai, dan jangan banyak menggunakan kepalamu. Mungkin akan banyak kekalahan, tapi setidaknya kau tidak akan hidup sebagai pengecut.
Chi Soo berfikir di luar ditemani Yi So. Chi Soo menyuruhnya pergi dengan Bo Woo begitu mereka melihat Bo Woo melintas, mungkin dirasa yi So hanya menggangunya berfikir.
Ayah Eun Bi berada di depan Chi Soo membaca Koran.
Ayah Eun Bi mendekati Chi Soo dengan menanyakan apa cewek barusan pacaranya. Chi Soo mengiyakan. Ayah Eun Bi mengusik ketenangan Chi Soo dengan berpura-pura sekarat. Semula Chi Soo mengira benaran dan sempat panic. Namun ditahannya Chi Soo untuk memanggil dokter, alih-alih menyuruh Chi Soo kerumahnya dan membawakan ramen untuknya. Glek! Chi Soo sontak mengibar tangan ayah Eun Bi karena tahu dia ditipu, dengan sombongnya dia pergi tanpa menghiraukan ayah Eun Bi.

Ayah Eun Bi tertawa karena merasa hampir memanfaatkan Chi Soo, namun mendadak dirinya merasa sakit di dada, dan terjatuh tak sadarkan diri. Chi Soo berbalik sebentar merasa mendengar sesuatu, tapi tak dilihatnya ayah Eun Bi.
Sedang Yi Soo mengajak Bo Wool untu berkencan lagi dengannya, semula Boo Wool marah. Bagaiman dengan Chi Soo? Teriaknya. Ya, Yi Soo juga akan berkencan dengan Chi Soo tentunya. Boo Wool tak berkutik dengan senyum indah si lili putihnya.
Eun Bi tak sengaja bertemu dengan Chi Soo di lift. Chi Soo sontak bersikap seolah-olah kepalanya masih sakit. Eun Bi bersikap cuek. Chi Soo mengira Eun Bi datang untuk meminta maaf kepadanya, Chi Soo salah, Eun Bi menyuruh Chi Soo yang meminta maaf kepadanya. Chi Soo terus mengoceh, masih merasa dirinya yang benar.
Kang Hyuk menggiring ayah Eun Bi yang terbaring. Eun Bi terbelalak melihatnya, dia langsung mengejarnya. Namun tangannya ditahan oleh Chi Soo tak mengerti posisi Eun Bi. Eun Bi langsung menyentak tangan Chi Soo, ramen untuk ayahnya kini di tangan Chi Soo yang masih kebingungan.

Mata Eun Bi menajadi nanar, langsung hampa begitu diberitahu oleh dokter bahwa ayahnya telah tiada. Doo Joo dan sunbenya datang.
Chi Soo masih binggung dengan bungkusan plastic hitam milik Eun Bi. Di lihatnya Boo Wol dan lainnya datang dengan langkah cepat, Chi Soo kembali mengoceh menganai permintaan maaf Eun Bi, alih-alih malah diabaikan oleh mereka.
Chi Soo membuntuti mereka kesebuah ruangan duka. Boo Wol memberikan hormat ke Eun Bi yang kini berpakaian duka. Chi Soo melihat foto ayah Eun Bi yang sebagai tanda kini telah tiada.
Chi Soo dikamarnya, perlahan membuka bungkusan yang ternyata berisi ramen. Chi Soo mengingat kembali pertemuannya dengan ayah Eun Bi yang menyuruhnya untuk mengambilkan ramen untuknya. Dan Chi Soo yang menyodorkan bungkusan ke Eun Bi di ruang duka tadi. Eun Bi dengan perasaan sedih menyuruhnya untuk membuangnya.
Eun Bi membuat ramen sendirian di toko ayahnya. Sedang Chi Soo masih memikirkan kejadian hari itu, dia melihat kembali plastic hitam yang berada di tong sampah, membaca toko ramen ayah Eun Bi.
Sendirian Eun Bi mengenang kembali kenangan saat dia kecil bersama ayahnya, di toko ramen mereka. Eun Bi tersenyum kecil mengenangnya. Juga teringat saat ayahnya dan Eun Bi bertengkar karena pilihan Eun Bi menjadi atlit dan memlihi pergi meninggalkan rumah. Meninggalkan ayahnya sendiri dengan luka hatinya.

Jangan pergi, jangan pergi meninggalkan ayahku sendirian. Ayahku akan merasa kesepian Ketika tokomu tutup apa kau selalu berdiri sendirian seperti itu, ayah? Aku pikir hanya aku satu-satunya yang kehilangan ibu, ayah kau juga sendirian. Aku tidak tahu, maafkan aku ayah..
Seorang pria berdiri di hadapan Eun Bi yang dikiranya ayahnya. Eun Bi mabuk. Dia menannggis sesegukan, meminta maaf kepada ayahnya. Memohon untuk tidak meninggalkannya. Eun Bi memeluk Kang Hyuk yang hanya terdiam melihat Eun Bi.
Chi Soo mendatangi toko ayah Eun Bi. Eun Bi mendongak, antara kesadaranya dia bertanya apa dia benar ayahnya, kenapa terlihat begitu muda? Bukan, aku bukan ayahmu. Aku suamimu. Ujar Kang Hyuk dengan senyum manis.
Tak sadar Chi Soo berdiri di pintu menyaksikan semuanya. Wajahnya berubah kecut.


No comments:

Post a Comment